Mohon tunggu...
Raja Herbal
Raja Herbal Mohon Tunggu... -

Penulis, Peneliti, Pemerhati Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

9 Terapi Kesuburan Untuk Memperoleh Momongan

8 Desember 2014   22:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memiliki momongan adalah hal yang paling dinantikan bagi pasangan yang sudah menikah. Namun, terkadang ada beberapa pasangan yang divonis untuk tidak bisa mendapatkan momongan. Hal ini disebabkan salah satu dari pasangan tersebut mengalami masalah kesuburan. Namun, kini ada beragam terapi kesuburan yang dapat disesuaikan dengan kondisi setiap pasangan.

Terapi ini diklaim mampu mengatasi masalah ketidaksuburan pada pasangan karena disesuaikan dengan penyebabnya. 9 terapi kesuburan untuk memperoleh momongan antara lain:

Inseminasi Buatan
Pasien pria dengan masalah sperma sedikit atau jumlah sperma abnormalnya lebih banyak, bisa menempuh prosedur ini.  Caranya, sampel sperma diambil dari tubuh suami lalu dikembangbiakkan di laboratorium. Jika sudah berkembang, barulah sperma-sperma itu disuntikkan secara langsung ke rahim agar lebih mudah mengakses tuba falopi.

Bayi Tabung
In vitro fertilisation (IVF) sering dipakai untuk mengatasi kemandulan akibat penyumbatan pada tuba falopi, endometriosis, sperma yang abnormal atau beberapa kasus kemandulan yang tak jelas penyebabnya (unexplained infertility). Caranya, istri diberikan sejumlah hormon selama beberapa minggu agar memicu pertumbuhan sel-sel telur dalam ovarium. Jika sudah matang, sel-sel itu akan diambil dan diletakkan di preparat serta 'dipertemukan' dengan sperma suami atau donor. Sel telur itu pun akan dibuahi di lab selama beberapa hari sebelum akhirnya dikembalikan ke rahim.

Induksi Ovulasi
Pasien yang melakukan terapi ini, akan memperoleh serangkaian suntik hormon untuk merangsang pertumbuhan sel telur sehingga proses ovulasi bisa lancar. Jika cara ini sukses memicu ovulasi, maka pembuahan bisa terjadi secara alami.

GIFT (Gamete intrafallopian transfer)
Terapi ini hampir mirip dengan bayi tabung. Tapi bedanya, pembuahan terjadi di dalam tubuh istri. Pertama-tama  sampel sel telur dan sperma pasangan diambil lalu diletakkan di dalam tuba falopi agar terjadi pembuahan. Wanita yang mandul akibat endometriosis atau gangguan serviks biasanya memilih cara ini untuk bisa hamil. Namun, GIFT hanya dapat dimanfaatkan oleh wanita yang tuba falopinya tidak bermasalah.

ICSI (Intracytoplasmic sperm injection)
Masih sama dengan prosedur bayi tabung, termasuk mengambil sampel sperma dan sel telur kemudian membiarkan keduanya melakukan proses pembuahan di luar tubuh pasangan. Tapi, sperma yang disuntikkan pada sel telur hanya butuh satu buah saja. Setelah pembuahan sukses, embrio baru ditransfer ke tuba falopi atau dikembangkan di lab uji selama beberapa hari hingga akhirnya dipindah ke dalam rahim.

ZIFT (Zygote intrafallopian transfer)
Pengguna terpai ini umumnya para pria yang spermanya abnormal atau tak bisa membuahi sel telur pasangannya. Prosesnya  hampir sama dengan bayi tabung, hanya saja embrio awalnya (zigot) langsung diletakkan di dalam tuba falopi sang istri.

Ekstraksi sperma
Sperma diambil langsung dari epididimis atau testisnya menggunakan sebuah jarum. Kemudian proses pembuahan dilakukan di luar tubuh pasangan. Prosedur  ini biasanya digunakan oleh para pria dengan kasus azoospermia (air maninya tak mengandung sperma) atau gangguan pada pembuluh darah dalam testis. Setelah itu, sperma sisanya dapat dibekukan agar nantinya dapat digunakan kembali.

Pembekuan sperma dan embrio
Membekukan embrio ekstra jika dalam satu kali prosedur bayi tabung, embrio yang dihasilkan lebih dari satu. Embrio ini bisa digunakan di kemudian hari jika pasien gagal hamil lagi atau ingin menambah keturunan. Sperma juga dapat dibekukan dan disimpan di bank donor sperma.

Donor sel telur, sperma dan embrio
Ini alternatif terapi terakhir bagi pasangan, terutama yang penyebab infertilitasnya cukup parah. Misalnya karena ovariumnya tidak berfungsi sama sekali, suami tak dapat memproduksi sperma, atau pasangan yang sel telurnya tak bisa dibuahi. Wanita yang sudah berumur juga dapat menggunakan sel telur donor dari wanita yang lebih muda agar tidak terganjal masalah penuaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun