Mohon tunggu...
RAJA HENDRASINABUTAR
RAJA HENDRASINABUTAR Mohon Tunggu... Sales - karyawan swasta

saya menyukai tulisan yang bersifat karya ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perkawinan dan Perceraian Dilihat dari Sudut Pandang Etika Kristen

3 Oktober 2023   22:20 Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:22 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Allah memaksudkan Pernikahan Kristen menjadi satu komitmen seumur hidup antara satu pria dan satu wanita. Sementara hubungan Pernikahan tidak meluas sampai kekekalan, pernikahan dimaksudkan untuk seluruh waktu kita bersama-sama didunia. Perceraian tidak pernah dibenarkan, bahkan karena Perzinahan.Perzinahan adalah dosa dan Allah tidak menyetujui dosa manapun maupun terputusnya pernikahan. Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia (Matius 19:6).

Pernikahan adalah lembaga yang sakral yang tidak boleh dicemarkan oleh Perceraian khususnya oleh perceraian yang terjadi berulangkali. Orang Kristen harus melakukan segala sesuatu dengan sekuat tenaga untuk mengagungkan Standar Allah mengenai Pernikahan monogami seumur hidup.

Banyak orang memiliki pemahaman yang salah tentang konsep Perkawinan dan perceraian,karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Alkitab akibatnya mereka akan membenarkan apa yang menurut pandangan mereka benar dengan alasan mereka mengutip beberapa ayat didalam Alkitab untuk membenarkan tindakan mereka.tetapi pada intinya Allah tidak menghendaki Perceraian karena Allah sendiri dengan jelas menentang perceraian karena Pernikahan adalah Karya Allah yang luar biasa oleh sebab itu orang percaya membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk memampukan kita melihat keindahan dari pernikahan itu.

Tindak Lanjut Terhadap Perkawinan dan Perceraian Dilihat Dari Sudut Pandang Iman Kristen

Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia (Matius 19:6). Pada dasarnya Perceraian sangat dibenci oleh Tuhan, Pernikahan hanya dapat diakhiri oleh kematian, hal ini dapat kita lihat dalam 1Korintus 7:39. Dalam Maleakhi 2:13-16 ada serangan yang tidak mengenal kompromi terhadap perceraian, yang memuncak dengan kecaman yang terang-terangan: "Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel". Tidak ada kecaman atas poligami yang setajam atau dilengkapi dengan argumen teologis yang kuat seperti itu, barangkali karena poligami hanya merupakan "perluasan" pernikahan yang melampaui batasan monogami yang dimaksudkan Allah, tetapi perceraian sama sekali menghancurkan pernikahan. Dalam kata Maleakhi, perceraian berarti "menutup [diri] dengan kekerasan"". Poligami menggandakan hubungan tunggal yang Allah kehendaki, sedangkan perceraian menghancurkan hubungan itu atau mengandaikan hubungan itu sudah hancur.

Ditinjau Dari Konsep Alkitab

Dalam Kejadian 2:24-24 di sebutkan "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Pernikahan adalah satu kesatuan sangat mendalam seperti Kristus dan gereja adalah satu tubuh, Roma12:5.

Dalam Markus 10:8-9 Allah mengokohkan pernikahan, dan di dalam Ayat ini maksudnya adalah kesatuan yang disebut satu daging ini adalah ciptaan dan pekerjaan Allah, bukan manusia. Di dalam Markus 10 ayatnya yang ke 9 disebutkan Karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia, jadi walaupun dua orang memutuskan untuk menikah dan orang lain yang berwenang yang mengesahkan kesatuan itu hanya bersifat sekunder actor utamanya adalah Allah.Allah menciptakan kesatuan yang kudus ini dengan tujuan yang kudus untuk menunjukkan kekuatan kasih ikatan perjanjianNya yang tak dapat dihancurkan, maka manusia tidak berhak menghancurkan apa yang telah diciptakan Allah.

Konsep perkawinan yang ideal adalah perkawinan antara satu laki-laki dengan satu perempuan, yang membentuk kesatuan yang sangat intim, bukan hanya dalam fisik, tetapi dalam psikis, cinta, kasih, ekonomi dan segala kesulitan dalam kehidupan.Banyak hal yang dapat kita pelajari tentang Pernikahan yang sesuai dengan konsepnya Allah dan kudusnya pernikahan itu, ketika kita mengetahui makna sesungguhnya dari pernikahan itu. kita tidak akan mudah untuk melakukan hal-hal yang akan membuat Pernikahan tercemar hanya karena melihat kekurangan dan perbedaan dari pasangan dan dengan mudah mengambil keputusan untuk mengakhirinya dengan Perceraian karena sesungguhnya Arti penting dari Pernikahan adalah hal yang agung karena pernikahan meneladani sesuatu yang agung dan kasih yang mengikat laki-laki dan perempuan didalam pernikahan adalah Kasih yang agung sebagaiman kristus mengasihi jemaat, dan Allah sangat menentang perceraian karena Alkitab dengan jelas menulis apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Karena itulah ikrar pernikahan Alkitabiah hanya memiliki satu batasan sampai kematian memisahkan atau seumur hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun