Mohon tunggu...
Raja Hanafi
Raja Hanafi Mohon Tunggu... profesional -

http://www.rajahanafi.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Tren Kenaikan Harga Minyak, Fundamental atau Spekulasi?

11 Januari 2017   09:20 Diperbarui: 11 Januari 2017   09:25 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik harga minyak WTI vs jumlah rig

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya mengenai prediksi harga minyak dunia di awal tahun ini, saya akan membahas bagaimana sebenarnya harga minyak tersebut dilihat sebagai komoditi.

Beberapa hari ini harga minyak dunia kembali menunjukkan tren positif dengan naiknya harga dikisaran sekitar 50 USD. Kenaikan ini bisa dianalogikan dengan harga cabai yang juga meningkat akhir-akhir ini. Mengapa saya analogikan dengan harga cabai? Karena seperti halnya cabai, minyak juga merupakan produk komoditi, dimana harganya akan mengalami naik turun tergantung banyak faktor, saya menyederhanakannya menjadi 2 faktor, yaitu spekulasi dan fundamental.

Faktor beragam tipe ini (fundamental), seperti cabai yang terdiri atas beragam jenis, mulai dari cabai merah, cabai hijau dan lain-lain, minyak juga memiliki beragam tipe dan masing-masing memiliki harga yang berbeda-beda juga. Contohnya adalah minyak WTI (West Texas Intermediate) yang merupakan minyak produk US, Brent yang merupakan produk dari North Sea, ada juga Arab light yang merupakan produk dari Saudi Arabia, dan masih banyak jenis lainnya. Faktor beragam jenis ini membuat harga masing-masing berbeda juga, walaupun perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Untuk pembahasan selanjutnya saya akan memakai data harga minyak WTI sebagai referensi pembahasan. Dimana yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah tren positif kenaikan harga minyak akhir-akhir ini adalah faktor fundamental atau hanya spekulasi saja? Apabila dikarenakan faktor spekulasi, hampir pasti saya akan memprediksi kenaikan harga minyak tersebut akan berlangsung sementara waktu saja, dalam beberapa waktu kedepan harga minyak tersebut akan turun lagi. Tetapi apabila itu merupakan faktor fundamental, yang akan saya jelaskan lebih lanjut, maka harga minyak tersebut akan menunjukkan tren positif yang akan naik terus.

Selain beragam tipe jenis yang sudah saya singgung dalam paragraf atas, faktor fundamental lainnya adalah kondisi suplai dan kebutuhan (supply and demand). Ada salah satu indikator dari faktor fundamental suplai dan kebutuhan ini yang cukup menarik yang akan saya bahas, yakni mengenai jumlah rig atau rig count. Mengapa indikator jumlah rig ini saya defenisikan fundamental, karena jumlah rig akan menetukan kondisi riil bisnis minyak. Apabila harga minyak bagus (ekonomis), maka semua pemain di industri minyak akan meningkatkan pekerjaan mereka, contohnya pekerjaan eksplorasi. Sebaliknya, selama kondisi krisis harga minyak yang anjlok seperti beberapa tahun kemarin, mengakibatkan pekerjaan di industri minyak menurun yang diindikasikan dari jumlah rig yang menurun juga.

Mari kita lihat grafik berikut ini, dimana saya memplot fungsi harga minyak WTI dengan jumlah rig di dunia dari kurun waktu januari 2015 sampai januari 2017.

Dari grafik di atas, kita akan menganalisa periode 6 bulan terakhir dimulai dari Juli 2016 hingga januari 2017, dimana dalam grafik tersebut dapat terlihat tren kenaikan positif harga minyak. Analisa datanya sebagai berikut:

  • Pada bulan Juli 2016, harga rata-rata WTI adalah 44,65 USD/bbl. Sedangkan harga minyak WTI per awal minggu Januari kemarin adalah 52,36 USD/bbl. Selama periode tersebut sudah terjadi kenaikan harga sebesar 17%. Kemudian apabila kita bandingkan dengan jumlah rig di dunia pada bulan Juli 2016 adalah 1481 rig dan per awal Januari 2017 jumlah rig bertambah menjadi 1799 rig, dimana kenaikannya sebesar 21%.
  • Apabila kita menganalisa fungsi koefesien korelasi antara harga minyak WTI dan jumlah rig dalam periode 6 bulan terakhir, maka akan didapat r = + 0,856. Ini berarti secara fungsi korelasi antara variabel harga minyak dan jumlah rig dalam periode tersebut berkorelasi positif (cenderung memiliki hubungan yang kuat atau saling mempengaruhi).

Dari data diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa selama periode 6 bulan terakhir kenaikan harga minyak ternyata berhubungan positif dan saling mempengaruhi dengan kenaikan jumlah rig. Dan hal ini akan menjawab pertanyaan judul diatas bahwasanya tren positif kenaikan harga minyak dalam 6 bulan terakhir dapat diindikasikan merupakan salah satu faktor fundamental, dimana dapat dilihat dari indikator kenaikan jumlah rig dunia yang juga positif.

Mudah-mudahan tulisan saya memberikan manfaat untuk kita semua. Apabila ada pertanyaan atau saran silahkan memberikan komentar di kolom bawah.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun