Mohon tunggu...
raja hakim
raja hakim Mohon Tunggu... Seniman - Tetap menulis walaupun tanpa tangan

Muhammad Razmir Hakim asal Kota Malang, Jawa Timur. Menulis adalah salah satu cara untuk membuat setiap nafas terasa lebih sempurna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelas Pusaka Manusia

26 Januari 2021   16:31 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat saat jarum jam mengarah ke arah timur laut
Disaat itulah nafas mulai berkobar
Langkah kaki berbicara kisah yang akan terjadi
Inilah cerita tentang lembaran takdir anak cucu adam
Lima busur penyangga urat nadi
Enam tombak pembawa obor putih
Menjadi pusaka pemangku bumi
Memberi harapan kejayaan hingga maut tiba

Kehidupan memang tak seindah purnama malam
Namun sebelas pusaka utama bisa mengubahnya seindah ratusan berlian surga
Sebelas pusaka manusia yang menjadi sebuah istana indah
Tanpa mereka hidup bagaikan butiran pasir
Keheningan batin menjaga kelangsungan sebelas pusaka
Ketika obor hitam menyemburkan kebisuan
Hanya sebelas pusaka lah yang sanggup melindungi hati terdalam
Tepat saat pergolakan batin seluruh alam semesta

Sebelas pusaka anak cucu adam mesti terjaga hingga akhir nanti
Sebelum era kegelapan akan muncul 24 hasta sejak tulisan ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun