Mohon tunggu...
raja hakim
raja hakim Mohon Tunggu... Seniman - Tetap menulis walaupun tanpa tangan

Muhammad Razmir Hakim asal Kota Malang, Jawa Timur. Menulis adalah salah satu cara untuk membuat setiap nafas terasa lebih sempurna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syekh Ali Jaber Sang Lentera Al-Quran Nusantara

17 Januari 2021   12:32 Diperbarui: 17 Januari 2021   12:59 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syekh Ali Jaber yang juga merupakan seorang hafizh qur'an suatu ketika pernah mencium kaki seorang anak hafizh qur'an yang kebetulan memiliki keterbatasan fisik, anak itu bernama Naja. Syekh Ali mengaku sangat kagum kepada Naja, meskipun dia memiliki fisik yang terbatas namun semangatnya untuk menghafal al qur'an tidak pernah padam. 

Dari sini kita bisa belajar bahwa Almarhum Syekh Ali Jaber bukanlah orang yang sombong beliau bahkan sampai rela mencium kaki anak kecil meskipun beliau adalah seorang syekh. Begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kepribadian Almarhum Syekh Ali Jaber, beliau benar benar layak menjadi salah satu teladan bagi kita ummat islam di Indonesia.

Kini beliau telah pergi menghadap Allah SWT, sesungguhnya setiap yang bernyawa pasti akan wafat, semua ustadz di Indonesia terutama kita ummat islam pasti akan sangat kehilangan dan merindukan sosok Syekh Ali Jaber. Jasadnya memang boleh pergi tapi ilmu dan kenangannya akan selalu hidup, jika memang kita cinta pada beliau maka tirulah sikap yang dimiliki beliau.

Syekh Ali, semoga anda bahagia di sisi Allah SWT semoga semua amal perbuatan anda juga diterima di sisi Allah SWT. Kami akan selalu mengingat semua kebaikan anda karena andalah guru besar kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun