PENULIS : Raja Delfhia Martiza Indiani
Gurindam 12 merupakan salah satu kearifan local yang diakui dalam masyarakat melayu. Gurindam 12 ini berisikan nasehat dan petunjuk untuk kehidupan yang di ridhai oleh Allah SWT. Setiap baris dalam gurindam 12 memiliki isi atau maksud yang saling bersambung dengan baris rangkap selanjutnya, sehingga menghasilkan satu makna yang lengkap. Baris pertama dalam gurindam dua belas disebut syarat dan baris keduanya berisi jawaban dari "syarat" pada baris pertama.
Gurindam 12 memiliki dua belas pasal yang setiap pasalnya memiliki makna yang berbeda. Gurindam 12 pasal pertama memiliki makna umat muslim menjalankan kehidupan berpedoman kepada AL-Qur`an dan AL-Hadist. Manusia memiliki keistimewaan dan derajat yang tinggi dibandingkan makhluk lain, manusia harus memiliki aturan dalam hidupnya karena dalam kehidupan manusia memiliki proses yang panjang. Makna yang terkandung dalam pasal kedua tentang agama semakin manusia mengenal Allah maka semakin takut ia pada-nya perintah-perintahnya wajib kita laksanakan terutama yang tercantum dalam rukun islam yang meliputi shalat, puasa, zakat dan naik haji. Dalam pasal ketiga Raja Ali Haji mengingatkan betapa pentingnya menjaga anggota tubuh dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Dalam pasal keempat Raja Ali Haji berbicara tentang budi perkerti, hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya. Amarah adalah perbuata sia-sia. Rangkap pertama pada pasal kelima bermakna orang yag bersifat baik tampak dari perbuatannya.orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya.
Melalui pasal keenam, Raja Ali Haji memberi tahu orang-orang seperti apa yang sebaiknya ada disekitar kita. pasal ketujuh juga berisi tentang budi perkerti orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta terlalu mengharapkan sesuatau akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan. Dalam pasal kedelapan, Raja Ali Haji berpesan kalau orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya. Pasal kesembilan membahas kondisi seperti apa yang membuat setan datang atau pergi manusia yang mengerjakan pekerjaan yang tidak baik ibaratkan sebagai setan.
Dalam pasal kesepuluh bermakna kewajiban terhadap orang tua, anak, istri dan teman di bahas dalam pasal kesepuluh. Anak harus hormat dan berbakti pada ayah dan ibunya. Dalam gurindam pasal ke sebelas menejelaskan kita hendaknya menolong sesame, terutama yang sebangsa kita harus membuang sifat-sifat buruk dan memegang amanat. pasal yang kedua belas atau pasal yang terakhir membahas tentang kewajiban raja, orang yang berilmu dan hikmah kematian.
Semakin majunya peradaban dunia yang didukung oleh derasnya arus modernisasi justru tidak membawa kabar baik untuk nilai-nilai keaarifan local daerah contohnya nilai kearifan local pada gurindam dua belas dalam kehidupan masyarakat yang semakin hari semakin ditinggalkan, kita dapat merassakan sendiri nilai kearifan local gurindam dua belas pada masyarakat kepulauan riau semakin menipis bahkan sekarang bisa dikatakan hanya sekedar menjadi nilai tanpa penerapan.
      Dulu kita sering melihat anak muda yang keluar rumah dengan pakaian yang sopan saat berjumpa teman sebayanya mereka saling bertegur sapa saat berjumpa dengan orang yang lebih tua mereka mereka juga tegur dan salam sehingga inilah nilai kearifan local dimasyarakat kepri yang harus diteapkan dan jadi pnduan.
      Nilai itu bahkan sekarang hanya dipegang dan berusaha dilestarikan oleh para orang tua,  anak muda di kepri kini lebih tertarik menciptakan identitas dirinya sebagai generasi milineal tanpa pedoman nilai kearifan local lagi.
      Gurindam 12 merupakan ajaran kehudupan bersosial antar sesame manusia ataupun hubungan manusia dengan Allah SWT.lalu kenapa zaman yang maju ini ajaran itu tidak diterapkan?. niali kearifan local itu sudah diakui dan berusaha dipertahankan oleh masyarakat terdahulu agar tetap mampu diingat sebagai nilai kearifan local.
      Sebagai nilai kearifan local juga gurindam dua belas sebenarnya mengikat semua masyarakat melayu dan dapat dijadiakn landasan untuk semua masyarakat diluar melayu jika penerapan nilai-nilai dari gurindam dua belas dilaksanakan kehidupan kita kedepannya akan semakin terarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H