Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi - Jokowi Positiv Banget!

26 April 2014   04:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398437503348437979

[caption id="attachment_321429" align="alignleft" width="150" caption="Google"][/caption]

"REVOLUSI MENTAL" Jokowi apaan tuh ?

-

"Satu yang sangat penting menurut saya adalah revolusi dari mental. Dari negativisme menjadi positivisme. Ini penting sekali untuk mengubah mindset karena kita ini bangsa yang besar," katanya saat melakukan siaran dengan salah satu stasiun televisi di Taman Suropati, Kamis, 24 April 2014. (sumber : Tempo.co).

-

Manusia di Indonesia ini sudah hampir permanen memiliki jiwa NEGATIF, sebenarnya lebih tepat dibaca

"hopeless" merasa tak punya harapan, madesu- masa depan suram. Wajar saja rakyat menjadi seperti itu, sebab kenyataannya ya seperti itu. Tatanan kehidupan dan kebudayaan hancur banget ! Kalau disebut kejadiannya sudah ribuan, terlebih di era SBY. Banyak banget musibah bangsa ini. Dan solusinya "bingung" !

-

Rakyat adalah penonton : kebobrokan moral, moral para pejabat, moral penegak hukum, moral selebrity dsb. Hukum jadi hancur penegakannya, politik jadi alat untuk memperkaya keluarga, acara hiburan hanya topeng "kegembiraan" karena dibalik itu banyak sekali masalah si rakyat itu. Kepepet hutang, sistem belajar yang membuat stress orang tua, penanganan kesehatan yang tanggung, dan hampalah berbangsa di republik ini. Lebih baik pikirin diri sendiri, itu yang terjadi. Jadi ganas ! Dan dimana2 ricuh, terjadi kejahatan yang luar biasa, anak bunuh ibu, ayah bunuh anak, istri bunuh suami juga sebaliknya. Berita tentang keprihatinan sepertinya tidak pernah tamat.

-

Jadi Jokowi ingin me-"REVOLUSI" mental itu. Apa bisa ? (Ini pandangan negatif, otomatis karena contoh dan kenyataannya adalah hanya omongan saja). Jokowi berhasil memberi harapan baru bagi rakyat, tapi rakyat tidak bisa di revolusi mentalnya dari luar. Dari dirinya sendiri baru hal itu bisa terwujud. Kalau tidak rakyat hanya akan nonton Jokowi "mirip" Mario yang hanya enak dan ok saja dengan supernya pada saat show, setelahnya realitanya lupa semua. Apa yang bisa merevolusi mental ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun