Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teroris Itu Sakit Jiwa

17 Mei 2018   12:04 Diperbarui: 17 Mei 2018   12:08 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"TERORIS itu SAKIT JIWA"

Dibahas Raja Bonar

kata "sikap" di diri manusia adalah titik komponen penting di tubuh seorang teroris yang harus diperhatikan secara khusus. Sikap dipengaruhi hati nurani. Keinginan adalah bagian hard dan hati adalah bagian soft dari sikap itu.

Keinginan datang dari luar badan dari luar diri manusia. tapi sikap yang sesungguhnya datang dari hati dari hati nurani. Ada kata yang sumir artinya atau bisa mengecoh pada hati diranah agama. khususnya agama Islam, kata itu adalah rahmat juga hidayah juga berkah juga ridho dari Tuhan.

kata berkah atau rahmat bisa jadi definisinya atau artinya dibakukan oleh guru atau oleh ustad pengkhotbah. Menjadi sangat berbahaya jika berkah atau rahmat ini didefinisikan oleh orang2 dungu, misal seperi rocky yang seenaknya berdefinisi kitab suci fiksi. seperti itu yang dilakukan oleh. ustad pengkhotbah.

Misalkan ada ustad HY yang mengatakan ummat Islam harus menjadi teroris dalam menegakkan syariat di sekitar orang kafir atau adalagi ustad FS yang gila khilafah, seolah negara harus harga mati mengikuti sistem satu komando, seperti yang diyakini kelompok HTI. Jika hal ini diikuti dan dilaksanakan maka berkah dan rahmat Tuhan akan turun ini hanya bualan saja bualan hati nurani.

Di Indonesia sekarang ini tidak ada tokoh agama yang berada di puncak dan bisa menetralisir sikap radikal itu justru yang terjadi malah mengiyakan sikap radikal itu bisa ditelurusi pada saat gerakan 212, muncul tokoh2 garis keras bahkan jadi rasis dan merusak tatanan pancasila dan bhineka tunggal ika.

Jadi jika teroris itu sakit jiwa, sikap seperti orang gila. Akal sehat tidak lagi bisa berperan dan mati dikunci oleh satu keyakinan yang salah kaprah dan terinfluensi oleh ustad atau pimpinan pengajian. maka saya bisa katakan ada kelompok besar yang sakit pada otaknya.

Teror atau terorisme saya pertanyakan apa gunanya dan tujuan akhirnya apa yang sebenar2-nya?

Beberapa tujuan teror :

  1. Membuat sikap takut pada masyarakat dan akan lumpuhnya kehidupan sehari2? hal ini tidak akan terjadi didunia jaman now dengan kehidupan individunya, malah jadi hanya sekedar tontonan serial tv saja.
  2. Tujuan heroik gaya2-an membela agama dan ingin membuat tatanan masyarakat yang baik? tapi dengan membunuh orang2 yang baik?
  3. Ada tujuan politik. agama dipakai alat politik, jadi agama dijadikan ideologi politik. tidak aneh ada politikus yang otaknya koslet mengatakan partai ada yang partai Allah dan ada partai Setan.

Maka kalau teroris itu dikategorikan "sakit jiwa"  menjadi harus dipahaminya lingkungan yang juga sakit jiwa dan itu ada pada kelompok2 radikal dan gerombolan teroris, ada di pengajian2 dan ada didalam rumah ibadah sehingga apa kata ustad saja, juga ada di partai2 yang gila kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun