Mohon tunggu...
raja hrp
raja hrp Mohon Tunggu... -

semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesona Cinta

8 Juli 2014   22:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adakah lagi yang membuat seseorang jatuh cinta selain dari pesonanya. Pesona seorang lawan jenis yang memikat hatinya, menarik pandangannya, serta pikirannya. Pesona yang mendorong jiwa seseorang untuk aktif beraktivitas atau bekerja. Pesona yang sering diucapkan sang pecinta sejati ketika ia telah mendapatkan kekasih hatinya, kaulah bulanku kaulah matahariku. Adakah lagi yang membuat bibir ribuan umat manusia mengungkapkan kata-kata keindahan sehingga memuja dan membayangkan indahnya hidup bersama kekasihnya, selain daripada pesona.

Atau pengorbanan sang pecinta sejati yang sering menjadi tantangan hidupnya demi kekasi hatinya. Adakah lagi? Tidak. Pesonalah menentukan semua perjalanan cerita masa depan. Pesona seseorang yang menjamin kehidupan berlangsung. Pesonalah awal dari kehidupan bagi sepasang kekasih. Jika bukan karena keduanya memiliki pesona tentu tidaklah terjalin kehidupan yang indah tersebut.  Peliharalah pesona itu agar hidup tetap berlanjut. Agar langgeng bersama sampai akhir hayat. Bahagia dunia dan akhirat. Hingga wafat pesona itupun takkan pernah tergantikan. Demikianlah ketika sepasang kekasih memahami makna cinta yang hakiki. Cinta akan menjadi abadi. Sampai di kemudian hari.

Pesona bagaimanakah yang dimaksud? Pesona kematangan, bukan pesona fisik seperti cantik, tampan, maupun kekuatan dan kekayaan, popularitas serta pengaruhnya, melainkan pesona kematangan. Pesona cantik dan tampan bukan tidak menjamin kehidupan abadi. Begitu juga dengan pesona harta benda. Dalam menjalin hubungan yang diperlukan terutama adalah pengetahuan. Pengetahuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap sang kekasih. Keadaan pribadi yang sempurna lahir dari pengetahuan dan pemahaman. Setelah itu timbullah kedewasaan. Seorang yang dewasa biasanya dengan sigap membuat kebijakan. Tidak bersifat seperti kekanak-kanakan. Hubungan yang baik semua disikapi dengan bijak tanpa ada permasalahan. Sehingga lahirlah keluarga yang bahagia. Oleh karena itu, ketika hendak membangun peradaban kehidupan utamakanlah pemahaman. Pemahaman tentang peradaban kehidupan. Karena setiap membangun peradaban tidak bisa lepas dari tantangan dan beragam masalah yang timbul. Itu adalah sunnah peradaban. Satu paket dan tidak bisa lepas darinya. Beragam tantangan dan hambatan serta beragam masalah bukanlah penghambat kelangsungan peradaban. Sesungguhnya sebagai tangga peradaban.

Cantik dan tampan itu akan segera berakhir. Yang abadi hanya pengetahuan. Manisnya hidup ketika pengetahuan dan pemahaman menjadi pengendalinya. Harta akan terus berkurang karena ia penyedia sementara dan seterusnya bagi kehidupan. Dengan demikian, pesona kematangan alat pengukur keberhasilan peradaban kehidupan. Penentu kebahagiaan serta perantara arah perjalanan misi kehidupan. Bangunlah hubunganmu dengan pesona kematangan bukan hanya dengan pesona kecantikan, ketampanan dan harta benda semata. Agar semua masalahmu menjadi sumber kehidupan.

Apa yang terjadi dengan tragisnya kematian Lady Diana, sang putri yang cantik bagai boneka, ia ditinggalkan oleh pangeran charles. Sang pangeran lebih menyukai camila seorang wanita biasa dan lebih tua darinya dan tidak begitu cantik, apalagi masalah harta. Cantiknya sang Putri Lady Diana, ketika ia berjalan dihadapan kaum pria, semua mata akan tertuju padanya. Namun yang terjadi bagi pangeran charles sebaliknya. Ketika ditanya kepada dirinya, kenapa ia lebih memilih Camila daripada Putri Diana? Jawabnya dengan mudah, Camila lebih bisa diajak bicara.

http://rajahrp.blogspot.com/2014/07/pesona-cinta.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun