Jakarta -- Stasiun Manggarai menjadi salah satu titik transit paling sibuk di Jakarta karena penghubung utama berbagai rute KRL di wilayah Jabodetabek. Dan berfungsi sebagai titik transit utama bagi ribuan penumpang yang datang dari Bogor, Depok, dan wilayah sekitar.
Setiap hari, ribuan pengguna KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, harus menghadapi kepadatan yang semakin parah. Stasiun ini telah menjadi salah satu titik paling padat di Jakarta, membuat penumpang berjuang menghadapi situasi sesak dan antrian panjang. Dalam suasana yang penuh tantangan ini, para pengguna KRL harus memiliki kesabaran ekstra untuk tetap tepat waktu dan nyaman selama perjalanan. Seorang pengguna KRL mengungkapkan, "Setiap hari saya harus berebut masuk kereta, belum lagi antrian panjang di pintu masuk dan keluar." Hal ini menggambarkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi setiap harinya.
Proyek revitalisasi yang belum tuntas
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan memperbaiki fasilitas di Stasiun Manggarai. Namun, dampak langsung dari proyek ini bagi para penumpang cukup penting. Mereka tidak hanya harus menunggu dengan tidak nyaman, tetapi juga terpaksa berdesakan saat menaiki kereta. Banyak penumpang yang harus menunggu kereta berikutnya karena tidak mendapatkan tempat di dalam gerbong, yang menambah rasa lelah dan mengganggu kesehatan, terutama bagi mereka yang berangkat pagi dan pulang larut malam. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi penumpang yang memiliki aktivitas penting di pagi hari.
Para penumpang berharap proyek revitalisasi segera selesai dan membawa perubahan berarti. Harapan ini tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik stasiun, tetapi juga mencakup pengalaman pengguna yang lebih baik. Mereka menginginkan kondisi stasiun yang lebih nyaman, peron yang lebih luas, dan jalur yang lebih jelas, serta informasi yang lebih baik terkait perubahan operasional selama masa revitalisasi. Â Pernyataan ini menunjukkan harapan dan aspirasi pengguna untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di Jakarta.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna KRL, permasalahan kepadatan ini menjadi semakin mendesak. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa usulan telah diajukan, termasuk pengembangan infrastruktur stasiun yang lebih baik dan penerapan sistem manajemen penumpang yang lebih efektif. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penambahan jadwal kereta, yang diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu dan memastikan bahwa lebih banyak penumpang dapat diangkut sekaligus. Beberapa pengguna juga menyarankan peningkatan jumlah gerbong untuk mengakomodasi lebih banyak penumpang, serta perbaikan dalam alur masuk dan keluar penumpang untuk meminimalkan antrean yang panjang.
Penumpang berharap pemerintah segera merespons dengan solusi yang tepat. Masyarakat menginginkan adanya transparansi dari pihak pengelola terkait progres proyek revitalisasi, sehingga mereka dapat memahami kapan kondisi akan membaik. Selain itu, penting bagi pemerintah dan pengelola transportasi untuk melakukan sosialisasi mengenai proyek revitalisasi dan dampaknya terhadap layanan KRL. Dengan informasi yang jelas, penumpang dapat mengatur waktu perjalanan mereka dengan lebih baik, sehingga dapat meminimalkan frustrasi dan ketidaknyamanan.
Dengan upaya yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, diharapkan Stasiun Manggarai dapat berfungsi optimal sebagai salah satu pusat transportasi di Jakarta, serta memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi setiap penggunanya. Perbaikan dalam sistem transportasi publik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta, memfasilitasi mobilitas, dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Raisya Nurrohmah - Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H