Semilir angin menyapa lembut sukma Â
Dedaunan menari, beriring harmoni senja Pikirku terbang, melayang bersama bayang-bayang semu Â
Jika aku tahu ke mana angin membawa rindu Â
Akan kutitipkan sunyi yang membisu Â
Namun sayang, angin hanya saksi bisu Â
Ia tak pernah membawa kabar untukku Â
Tentangmu yang telah merampas seluruh ruang jiwaku Â
Semakin kucari, semakin hilang jejakmu Â
Semakin kutelusuri, semakin sirna langkahmu Â
Kemanakah harus kutuju? Â
Jika rumah arah pulang tak lagi kutemu Â
Bagaimana ku temukan sosok sepertimu? Â
Seseorang dengan tutur lembut yang menyentuh kalbu Â
Dengan tatapan yang memeluk seluruh piluku Â
Berapa lama lagi waktu harus bersahabat denganku? Â
Agar rindu ini tak lagi menjadi beban semu Â
Agar aku dapat menerima, Â
Bahwa kehilangan adalah bagian dari cerita Â
Namun meski jarak memisahkan kita Â
Namamu tetap kuabadikan dalam bait-bait doa.
(TS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI