Nilai ini mengingatkan kita untuk selalu introspeksi dan memperbaiki diri. Upaya untuk meninggalkan maksiat zahir dan batin menunjukkan pentingnya perjuangan dalam menjaga kesucian diri dan hati sebagai jalan menuju keridhaan Allah.
- Keutamaan Menuntut Ilmu dengan Niat yang Ikhlas
Dalam mukadimah kitab, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa niat dalam menuntut ilmu sangat menentukan keberkahan ilmu tersebut. Beliau mengingatkan bahwa ilmu seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencari kemuliaan dunia atau mengungguli orang lain.
Imam Al-Ghazali mengutip hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa derajat orang berilmu lebih tinggi dibandingkan dengan ahli ibadah yang tidak memiliki ilmu. Orang berilmu dapat membimbing diri mereka sendiri sekaligus memberikan manfaat kepada orang lain. Hal ini menegaskan bahwa ilmu adalah aset berharga yang mendatangkan manfaat luas, baik bagi individu maupun masyarakat.
Menuntut ilmu, jika dilakukan dengan niat yang ikhlas, termasuk ibadah yang sangat mulia. Dalam Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa para malaikat membentangkan sayapnya kepada para penuntut ilmu, dan ikan-ikan di laut pun memohonkan ampun untuk mereka. Hal ini menunjukkan betapa mulianya aktivitas menuntut ilmu dalam pandangan Allah dan makhluk-Nya.
Imam Al-Ghazali juga menekankan bahwa ilmu adalah pelindung dari tipu daya setan dan kebodohan. Dengan ilmu, seseorang dapat memahami perintah dan larangan Allah, sehingga mampu membedakan antara yang benar dan yang salah. Ilmu juga membantu seseorang untuk menghindari sifat-sifat buruk seperti riya', ujub, dan kesombongan, yang dapat merusak amal ibadah.
Penutup
Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali adalah panduan yang luar biasa untuk kita yang ingin lebih dekat dengan Allah sekaligus memperbaiki kehidupan sehari-hari. Buku ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga adab, menjauhi dosa zahir maupun batin, dan menuntut ilmu dengan niat yang benar. Semua ini sebenarnya nggak cuma tentang aturan, tapi lebih kepada bagaimana kita bisa jadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Dengan memahami dan mencoba mengamalkan pesan-pesan dari kitab ini, kita bisa memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan sesama manusia. Intinya, Bidayatul Hidayah ini nggak cuma jadi bacaan, tapi juga motivasi buat terus introspeksi diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H