Mohon tunggu...
raisyafathinaazhar
raisyafathinaazhar Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

menyukai sejarah, teknologi, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

menggunakan ilmu dan logika dalam pengembangan Depok AI untuk masa depan

17 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:06 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu teknologi yang paling menjanjikan di era digital saat ini, khususnya untuk mendorong pertumbuhan kota pintar. Salah satu kota terbesar di Indonesia, Depok, memiliki potensi yang sangat besar untuk menggunakan AI di berbagai bidang, termasuk pemerintahan, perawatan kesehatan, dan transportasi. Penerapan logika dan sains sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Sementara logika berkontribusi pada pengambilan keputusan yang terstruktur dan logis, sains menyediakan kumpulan informasi yang diperlukan untuk menciptakan sistem AI yang berfungsi dengan baik dan memaksimalkan keuntungan sosial. Pengetahuan yang diperlukan untuk membuat dan menggunakan algoritme yang kompleks disediakan oleh ilmu terkait AI termasuk ilmu komputer, ilmu data, dan matematika (Al-Amoudi, I, 2022).

Sebagai contoh, dalam pengembangan sistem transportasi cerdas di Depok, pengetahuan tentang pengolahan data lalu lintas dan prediksi perilaku pengemudi akan sangat berguna dalam menciptakan solusi yang dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi waktu tempuh. Tanpa landasan ilmiah yang kuat, pengembangan teknologi ini akan kurang optimal dan berisiko gagal memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, sains saja tidak cukup. Logika menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa AI yang dikembangkan memiliki keputusan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan logika dalam perancangan sistem AI akan memastikan bahwa mesin tidak hanya mengikuti pola yang ada, tetapi juga dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan data yang ada.

Misalnya, logika dibutuhkan dalam industri kesehatan untuk menjamin bahwa penilaian berbasis AI, seperti saran diagnostik atau pengobatan, didukung oleh data medis yang andal dan dapat dipercaya. Temuan AI bisa saja tidak tepat dan membahayakan penggunanya jika penalaran tidak diterapkan dengan benar. Kota Depok memiliki kesempatan untuk menjadi contoh penggunaan AI yang berlandaskan logika dan sains sebagai kota metropolitan yang terus berkembang. Kunci untuk menciptakan solusi berbasis AI yang sukses bagi Kota Depok adalah kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan sektor teknologi. Sebagai pembuat kebijakan, pemerintah harus memastikan bahwa proyek pengembangan teknologi didukung oleh aturan yang sesuai dan penerapan AI terus mempertimbangkan masalah sosial dengan mempertimbangkan kesejahteraan (Pabubung, M. R, 2021).

Dengan penelitian dan pengetahuan yang luas, akademisi dapat menawarkan teori dan wawasan ilmiah yang menjadi dasar terciptanya algoritma AI yang lebih sesuai dan unggul. Sementara itu, sektor teknologi berkontribusi dalam mengubah hasil penelitian ini menjadi sistem atau produk AI yang relevan dan siap diaplikasikan di lapangan, seperti layanan publik berbasis data, manajemen energi, atau sistem transportasi cerdas. Untuk menciptakan teknologi AI yang memenuhi kebutuhan masyarakat Depok dan meningkatkan taraf hidup, pemerintah, akademisi, dan industri harus berkolaborasi (Amrulloh, R. A., et all, 2024).

Pengembangan AI di Depok harus memadukan kedalaman ilmu pengetahuan dengan penerapan logika yang tepat, sehingga teknologi tidak hanya efisien tetapi juga aman, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat. Pendekatan ini akan menjadikan Depok sebagai kota pintar yang berdaya saing global dan berdampak positif bagi warganya. Pengembangan teknologi AI yang efektif di Depok harus didasarkan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan logika yang matang sehingga dapat diandalkan untuk meningkatkan akses informasi dan efisiensi layanan publik. Ilmu pengetahuan memberikan fondasi yang kuat, sementara logika memastikan teknologi beroperasi secara bijak sesuai kondisi nyata, seperti dalam manajemen lalu lintas yang mempertimbangkan variabel seperti jumlah kendaraan dan cuaca untuk mengurangi kemacetan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Amoudi, I. (2022). Are post-human technologies dehumanizing? Human enhancement and artificial intelligence in contemporary societies. Journal of Critical Realism, 21(5), 516-- 538. https://doi.org/10.1080/14767430.2022.2134618

Amrulloh, R. A., Rakhmawati, N. L., Utami, A. D., Fuadah, F., & Sukandani, Y. (2024). Mengoptimalkan Kinerja Perusahaan Melalui Penggunaan AI dalam Audit Internal yang Lebih Efektif. GEMILANG: Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 4(3), 290--301. https://doi.org/10.56910/gemilang.v4i3.1634

Azizi, A. (2022). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Filsafat dalam Pengembangan Potensi Lokal untuk Pembelajaran Masa Depan. LAMBDA: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA dan Aplikasinya, 2(3), 102--110. https://doi.org/10.58218/lambda.v2i3.298

Constantinescu, M., Vic, C., Uszkai, R., & Voinea, C. (2022). Blame It on the AI? On the Moral Responsibility of Artificial Moral Advisors. Philosophy & Technology, 35(2), 35. https://doi.org/10.1007/s13347-022-00529-z

Dedes, K., Wibawa, A., & Budiarto, L. (2021). Sistematika Filsafat Menurut Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam Artificial Intelligence. Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik, 1(8), 584--591. https://doi.org/10.17977/um068v1i82021p584-591

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun