Meskipun banyak manfaat dari budaya tersenyum ini, namun tersenyum juga harus dilakukan sesuai dengan kondisi dan porsinya. Jangan sampai kita letakkan senyum kita untuk menggoda lawan jenis yang bukan mahram atau bahkan tersenyum untuk meremehkan dan mengejek orang lain. Bahkan saat kita berada di luar negeri sekali pun, jangan sampai kita merasa bahwa budaya senyum ini memiliki makna yang sama seperti di Indonesia. Karena di Norwegia, orang yang tersenyum dianggap sebagai orang mabuk atau bahkan orang yang tidak waras. Dan di Polandia, jika kita tersenyum kepada orang yang tidak kita kenali maka kita akan dianggap sebagai orang yang bodoh. Maka dari itu, kita juga harus berhati-hati ketika tersenyum.
Budaya tersenyum ini terlihat sederhana, namun rupanya hal ini amatlah berharga. Karena dengan senyuman ramah masyarakat Indonesia, kita dianggap sebagai orang yang ramah dan hangat kepada siapa saja. Jangan sampai budaya ini luntur hanya karena kita bersikap sombong dan selalu mementingkan kepentingan diri sendiri. Budaya senyum harus tetapi dipertahankan. Hal ini menandakan Indonesia memiliki masyarakat yang saling menyayangi dan menjaga satu sama lainnya. Tersenyumlah ketika kita mendapatkan kebahagiaan dan tersenyumlah untuk memberikan orang lain kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H