Isu konser grup band asal Inggris, Coldplay tengah ramai di Indonesia. Mulai dari meme tentang hebohnya pembelian tiket konser Coldplay yang dibanding-bandingkan dengan pembelian hewan kurban. Hingga saat ini yang tengah viral, yaitu adanya atribut LGBT yang digunakan salah satu anggota grup band yang menyebabkan pro kontra terkait dilaksanakannya konser Coldplay di Indonesia pada 15 November 2023 mendatang.
Banyaknya penggemar Coldplay di Indonesia membuat para fans ini tak mau ketinggalan momen konser Coldplay yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Hebohnya pembelian tiket konser, membuat beberapa penggemar rela menggunakan sejumlah uangnya untuk dapat menonton idola mereka secara langsung. Bahkan beberapa waktu lalu, berita tentang penipuan tiket konser Coldplay terjadi di tanah air.
Namun sayangnya, salah satu anggota grup band asal Inggris ini diisukan turut mengampanyekan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Hal ini diketahui ketika vokalis Coldplay, Chris Martin beberapa kali tertangkap kamera menggunakan atribut LGBT berupa bendera pelangi ketika berada di atas panggung. Tak hanya itu, rupanya ia juga terang-terangan menyatakan dirinya mendukung hak LGBT saat melakukan interview dengan salah satu radio komersial. Ia menyatakan tentang menghargai keberadaan komunitas LGBT.
Tiap orang memiliki pandangannya dan haknya masing-masing dalam menilai sesuatu. Seperti Chris Martin yang mendukung hak  LGBT atas dasar kemanusiaan, dan ini semua ia lakukan bukan tanpa sebab. Ketika masih kecil, ia kerap dirundung dan dituduh gay. Hal itu membuat dirinya menjadi ketakutan, dan mulai khawatir tentang menjadi gay. Sebelumnya, Chris Martin sendiri tahu bahwa menjadi gay adalah hal yang salah. Chris Martin yang awalnya bimbang tentang masalah seksualitasnya, seketika berhenti mengkhawatirkan hal tersebut. Menurutnya ‘jika memang iya, lantas kenapa?’, seolah kini ia tak mempermasalahkan itu lagi.
Sebagai seorang muslim, tentu kita harus memiliki pandangan berdasarkan dengan Islam. Namun satu hal yang harus diingat, kita bukan membenci orang atau oknum yang melakukan sebuah kemaksiatan, tapi yang harus kita benci adalah perilaku kemaksiatan yang mereka lakukan. Bukannya kita membenci grup band Coldplay yang akan konser di Indonesia, tapi kita menolak segala bentuk dukungan LGBT yang dilakukan oleh mereka.
Lantas bagaimana sikap kita sebagai seorang Muslim menghadapi penyisipan kemaksiatan yang terjadi saat ini? Yang pertama, sebagai umat akhir zaman, kita harus waspada terhadap segala pemikiran yang ada di sekitar kita. Banyaknya peyisipan nilai-nilai yang jauh dari ajaran Islam harus kita sadari agar kita tidak terjerumus ke dalamnya. Inilah pentingnya mempelajari ilmu agama. Saat ini banyak penyisipan nilai kemaksiatan dibungkus dengan apik sehingga seringkali tidak kita sadari.
Yang kedua, jangan sampai kita terjerumus melakukan atau turut mendukung pemikiran sesat tersebut. Bagaimana pun, LGBT adalah suatu perilaku yang dilaknat oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana Allah SWT memberikan murkanya kepada kaum Nabi Luth, yaitu kaum Sodom yang Allah beri azab longsor dan hujan batu karena membangkang dan menyukai sesama jenis. Jika kita sebagai muslim malah turut mendukungnya, jangan heran jika suatu saat azab pun akan hadir mendatangi kita. Naudzubillah min dzalik
Yang ketiga, perlulah bagi kita bersama-sama menyadarkan masyarakat Indonesia, terutama muslim Indonesia tentang banyaknya bahaya yang diakibatkan oleh LGBT. Tak hanya agama Islam, agama lain juga menolak perbuatan LGBT karena perilaku yang tidak bermoral. Di antara kemudaratan dari LGBT ini adalah hilangnya moral anak bangsa, jauh dari hal positif karena menghalalkan berbagai cara untuk meluapkan hawa nafsu, terganggunya kehidupan sosial karena berganti-ganti pasangan, serta mengundang penyakit seperti penyakit kelamin HIV/AIDS hingga kanker anal.