- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Menurut Fathoni dalam (Sulfiani, 2020). Pembinaan SDM berbasis kompetensi merupakan salah satu model yang dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran PSDM dan organisasi yang berbasis standar kinerja yang tela ditetapkan. Dari kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah proses yang bertujuan untuk menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan karyawan dan tenaga kerja lainnya dalam organisasi atau perusahaan.
- Tujuan dari manajemen SDM adalah untuk mendukung aktivitas organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kegiatan sumber daya manusia merupakan bagian proses menajemen sumber daya manusia yang paling sentral, dan merupakan suatu rangkaian dalam mencapai tujuan organisasi (Qomariah, 2020).
- Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
- Pelatihan dan penegembangan sumber saya manusia
- Menurut (A Anwar Prabu Mangkunegara, 2017) mengatakan bahwa : "pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematik dan terorganisir dimana karyawan non manajerial mempelajari pengetahuan teknis dalam tujuan terbatas".
- Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek krusial dalam menjaga keberlangsungan dan kemajuan sebuah organisasi. Dalam era persaingan yang semakin ketat, memiliki karyawan yang berkualitas dan terampil menjadi salah satu faktor kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dalam konteks ini, pelatihan berbasis kompetensi telah menjadi salah satu pendekatan yang paling efektif dalam mengembangkan SDM.
- Pelatihan dan pengembangan adalah langkah yang diambil oleh organisasi untuk meningkatkan kemampuan karyawan-karyawannya. Organisasi berharap bahwa melalui pelatihan dan pengembangan ini, kinerja karyawan dapat ditingkatkan, keahlian mereka dapat diperbarui untuk menjadi lebih efektif dan efisien dalam pekerjaan mereka. Pelatihan dan pengembangan dipandang sebagai suatu kewajiban bagi setiap perusahaan, karena informasi yang didapat saat merekrut tidak cukup untuk menempatkan karyawan dalam posisi yang tepat.
- Pelatihan dan pengembangan bertujuan utama untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas setiap anggota tim di semua tingkat divisi di dalam sebuah organisasi. Pada dasarnya, tujuan dari pelatihan dan pengembangan adalah untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan, kepemimpinan, dan perilaku yang diperlukan, sehingga mereka dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan, yang terus berkembang seiring dengan persaingan dan tuntutan jabatan .
- Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Menurut Fathoni dalam (Sulfiani, 2020) yang dimaksud dengan pelatihan merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan kompetensi serta keterampilan kepada para peserta pelatihan dengan sedemikian rupa sehingga para peserta bisa mendapatkan dan mengimplementasikan bekal pelatihan tersebut secara langsung saat melaksanakan pekerjaan. Adapun menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi, pelatihan berbasis kompetensi yang kemudian disingkat PBK merupakan pelatihan kerja yang menekankan pada penguasaan kompetensi kerja yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta sikap sesuai pada standar yang ditentukan dan persyaratan yang ada di tempat kerja.
- Dalam pelatihan berbasis kompetensi, tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan individu agar mampu menjalankan tugas-tugas yang diperlukan dengan efektif dan efisien, serta berkembang secara profesional sesuai dengan perkembangan dunia kerja dan teknologi. Pelatihan berbasis kompetensi biasanya melibatkan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan, perencanaan program pelatihan yang sesuai, implementasi pelatihan, evaluasi hasil, dan penyesuaian program secara berkala sesuai dengan perubahan kebutuhan.
- Karakteristik Pelatihan Berbasis Kompetensi
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pelatihan berbasis kompetensi:
- Berorientasi pada hasil
- Pelatihan ini berfokus pada pencapaian hasil yang konkret dan terukur. Peserta dianggap berhasil jika mereka dapat menunjukkan kompetensi tertentu, bukan hanya berdasarkan jumlah jam pelatihan yang diikuti.
- Standar kompetensi
- Kompetensi yang harus dicapai biasanya telah didefinisikan dengan jelas dalam bentuk standar yang spesifik. Standar ini bisa berasal dari industri, organisasi, atau lembaga pendidikan.
- Individualisasi
- Pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Peserta dapat bergerak maju dalam pelatihan sesuai dengan kecepatan mereka sendiri dan fkus pada area yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
- Penilaian berkelanjutan
- Penilaian dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa peserta mencapai kompetensi yang diharapkan. Penilaian ini bisa berupa tes praktis, observasi, dan demonstrasi kemampuan.
- Kontekstualisasi
- Pembelajaran sering kali berbasis pada situasi nyata atau simulasi yang relevan dengan konteks pekerjaan atau tugas tertentu, sehingga peserta dapat langsung mengaplikasikan keterampilan yang dipelajari.
- Umpan balik dan perbaika
- Peserta menerima umpan balik yang konstruktif secara terus menerus, yang membantu mereka mengetahui area mana yang perlu ditingkatkan dan bagaimana cara melakukannya.
- Keterlibatan praktisi ahli
- Sering kali, pelatihan ini melibatkan para praktisi atau ahli di bidangnya untuk memberikan pengajaran, bimbingan, dan penilaian.
Selain itu pelatihan berbasis kompetensi juga berfokus pada 3 faktor yaitu Keterampilan (Skill),Pengetahuan(Knowledge) dan Sikap kerja (Attitude).
- Pentingnya Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Pelatihan berbasis kompetensi memiliki berbagai kepentingan dan manfaat yang penting bagi individu, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai kepentingan pelatihan berbasis kompetensi:
- a) Â Â Peningkatan Kinerja Individu
- Pelatihan berbasis kompetensi membantu individu untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas dengan lebih efektif dan efisien.Dengan memiliki kompetensi yang relevan, individu dapat meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih baik.
- b) Â Â Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja secara global
- Pelatihan berbasis kompetensi membantu dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing suatu negara atau industri di pasar global.
- c) Â Â Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat
- Pelatihan memiliki peran yang krusial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk pasar kerja. Dengan fokus pada pengembangan kompetensi individu dalam berbagai sektor seperti teknologi, pertanian, dan kejuruan lainnya, pelatihan membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dan bersaing secara efektif di pasar kerja yang semakin kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!