Penulis konten atau Content writer sudah menjadi profesi keninian yang sangat digemari oleh kaum millenial. Pesatnya perkembangan teknologi yang serba digital membuat kebutuhan informasi meningkat. Khalayak atau pembaca tidak hanya mencari konten tulisan yang sama, namun berbeda-beda sesuai selera.
Selera pembaca yang tidak sama dan berubah-ubah, membuat konten yang dibuat pun harus sesuai dengan apa yang mereka cari. Bisa jadi itu mengenai teknologi, budaya, politik, sejarah, pengetahuan, hiburan, dan lain-lain. Maka dari itu dibutuhkan tulisan yang sangat banyak dan berkualitas dalam sebuah website dengan beragam konten di dalamnya.
Content writer sangat dibutuhkan untuk memenuhi beragam tulisan tersebut. Dengan kemahirannya dalam menulis tentu saja akan membantu menaikkan produktivitas sebuah website penyedia informasi. Namun, untuk menjalani profesi, apakah dengan kemampuan menulis saja sudah cukup? Nah, untuk menjawabnya yuk simak penjelasan berikut ini.
Content Writer Harus Paham Teknik Dasar Penulisan
Kemampuan menulis harus ditunjang dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Mulai dari struktur kalimat, sampai dengan kata atau diksi yang digunakan haruslah diperhatikan. Untuk bahasa Indonesia sendiri, dianjurkan untuk mempelajari pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Dalam teknik penulisan ini dipelajari mengenai struktur kalimat, pemilihan kata (diksi), dan tanda baca. Ketiga unsur dasar tersebut harus dipahami agar pesan dapat disampaikan dengan efektif tanpa membuat audiens kebingungan. Tanda baca pun sejatinya harus diperhatikan karena memberikan kenyamanan saat membaca.
Tentu saja kemampuan tersebut tidak datang dengan sendirinya, harus belajar dan berlatih sebelum-sebelumnya. Salah satu cara untuk meningkatkannya yaitu dengan rajin membaca.
Content Writer Harus Memiliki Kemampuan Riset Data
Riset data adalah elemen terpenting sebelum dilakukannya penulisan konten suatu artikel atau tulisan. Kemampuan ini wajib dimiliki karena data merupakan sumber utama dari isi sebuah konten. Semakin banyak data, maka tulisan yang dihasilkan pun akan menarik dan kaya akan informasi.
Kemampuan riset data tidaklah mudah, jika sedikit akan sulit membuat tulisan, adapun jika terlalu banyak akan kebingungan dalam menyeleksi data. Terlebih lagi, jika tulisan sama persis akan mengakibatkan plagiat dan melanggar kode etik.
Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam meriset data, karena setiap informasi akan dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika sumbernya tidak benar, kemungkinan besar akan menimbulkan hoaks dan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan audiens.
Content Writer Harus Memahami SEO
Search Engine Optimization (SEO) singkatnya adalah proses pengoptimalan tulisan agar terdeteksi oleh mesin pencari Google. Pemahaman ini penting terutama di perusahaan atau media yang mengandalkan konten tulisan sebagai salah satu pendapatannya. Dengan SEO ini tulisan yang dibuat akan berpeluang besar tampil di halaman utama dan mendapat pengunjung yang banyak.