Mohon tunggu...
Rais Iqbal Rabiul Awal
Rais Iqbal Rabiul Awal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia

Seorang Penikmat Wisata Alam

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perjuangan Sektor Pariwisata untuk Bertahan pada Saat Pandemi Covid-19

11 Mei 2021   22:08 Diperbarui: 11 Mei 2021   22:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pink Beach, Sumber: theworldtravelguy.com

Dunia pariwisata menjadi sektor yang ter dampak akibat wabah Covid-19 yang menyerang dunia, salah satu negara yang terdapat ialah negara Indonesia. Pariwisata di tanah air mengalami penurunan jumlah wisatawan baik dari turis asing maupun masyarakat lokal. Berbagai bidang pariwisata seperti destinasi wisata, perhotelan maupun transportasi wisata mengalami dampak penurunan ekonomi yang merugikan pihak pemerintah maupun para pemegang saham perusahaan sehingga banyak kebijakan-kebijakan yang merugikan karyawan.

Para pemegang kebijakan di negeri ini merancang program-program atau kebijakan-kebijakan dengan tujuan membagun sector pariwisata menjadi normal kembali akibat pandemi covid-19. Beberapa program yang diterapkan antara lain menggelontorkan dana sebesar Rp3,3 Triliun dan menerapkan protokol Kesehatan di beberapa destinasi pariwisata maupun dalam bidang industri kreatif seperti perhotelan.

Covid-19 membawa dampak yang sangat besar dalam dunia pekerjaan khususnya pegawai pariwisata. Berdasarkan penelitian yang dilakukan World Travel & Tourism Council (WTTC), 75 juta orang yang bekerja di industri perjalanan dan pariwisata di seluruh dunia kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini memancing Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk berbicara dan memberikan Solusi. Bambang Soesatyo  mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan dengan pemberian bantuan sosial kepada para pegawai wisata khususnya pegawai Hotel yang dirumahkan. Bantuan yang dimaksud adalah sebuah program kartu pra kerja yang susun oleh pemerintah.

Kartu pra kerja atau dana bantuan merupakan salah satu upaya untuk memulihkan bidang pariwisata yang diberikan pemerintah melalui kartu prakarsa. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang soesatyo berharap agar program ini dapat tepat sasaran yang bisa digunakan oleh masyarakat sebagai modal untuk berwirausaha. Terlepas dari itu suntikan dana dari Kemenparekraf ini ditujukan untuk daerah agar mengembangkan kembali potensi pariwisata yang redup akibat wabah covid-19, salah satu daerah yang harus di kembangkan ialah Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat. Covid-19 menyerang pulau Bali dan NTB sehingga pariwisata di kedua daerah tersebut kehilangan pendapatan hingga miliaran untuk per harinya.

Keberadaan covid-19 pada saat ini memang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat karena dampak dari penyakit ini yang bisa menyebabkan kematian, tetapi mau tidak mau kita harus melawan dengan cara menerapkan protokol Kesehatan yang sudah pemerintah tanah air umumkan dan masyarakat harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu dalam aspek dunia pariwisata protokol Kesehatan harus diterapkan dalam setiap destinasi pariwisata, Hotel, Transportasi pariwisata dan lain-lain yang mengusung konsep destinasi pariwisata.

Dalam dunia pariwisata Kemenparekraf sudah menyusun konsep protocol Kesehatan yang telah dipaparkan oleh sang Menteri pariwisata ke-15 Wishnutama programnya dinamakan CHSE Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environmental Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Protokol CHSE ini menjadi upaya selanjutnya untuk dapat mengoptimalkan dunia pariwisata, menggunakan protocol Kesehatan ini atau program ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh industry usaha masyarakat atau destinasi pariwisata. Tujuannya agar setiap destinasi pariwisata dapat meminimalisir wabah covid-19 serta maksimal pengelolaan destinasi dan juga stakeholder atau pegawai dalam destinasi pariwisata harus melakukan vaksinasi sesuai dengan arahan dari pemerintah agar destinasi yang diKelola dapat aman.

Pemerintah sangat aktif dalam pengendalian wabah covid-19 di berbagai destinasi tanah air. Kemenparekraf sudah melakukan sertifikasi terhadap beberapa provinsi yang ada di Indonesia untuk penerapan program CHSE. Titik Lestari sebagai perwakilan dari Kemenparekraf telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 Provinsi di Indonesia. Salah satunya di daerah Lombok, NTB sebagai DSB (Destinasi Super Prioritas). Destinasi wisata di Lombok memang menjadi prioritas untuk dapat diunggulkan karena bersertifikat DSB. Industri kreatif lombok berupa Kerajinan gerabah, Tenun Sukarara, dan Kawasan wisata yang menjual keindahan alam dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung sehingga menimbulkan peningkatan ekonomi masyarakat.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat untuk menanggulangi covid-19 bagi dunia pariwisata, Kemenparekraf menjadi lembaga terpenting untuk dapat mengelola dengan baik bidang pariwisata. Program demi program telah dirancang dan sedang diimplementasikan pada saat ini untuk dapat mengoptimalkan pariwisata, Bantuan berupa dana Hibah Rp3,3 Triliun, Kartu Pra Kerja, Program CHSE telah dilakukan oleh pemerintah. Para pemegang kekuasaan negeri atau Stakeholder pariwisata diharapkan mampu membenahi dampak negatif covid-19 ini terhadap dunia pariwisata. Kita sebagai masyarakat berharap agar program tersebut dapat berhasil 100% sehingga masyarakat dapat berwisata ke tempat destinasi wisata dengan aman tidak perlu cemas akan wabah covid-19, sehingga pada akhirnya dapat menguntungkan sisi ekonomi dan dunia pariwisata dapat kembali normal. Pada akhirnya dengan pergantian Menteri baru yakni Bapak Sandiaga Uno telah cukup berhasil dengan diperbolehkannya berwisata di saat pandemi covid-19 pada saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun