Mohon tunggu...
Raisha Thahira Isha Putri
Raisha Thahira Isha Putri Mohon Tunggu... Sekarang masih jadi mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Selalu suka sama sesuatu hal yang baru, tapi suka konsisten juga sama minat saat ini.

Raisha Thahira Isha Putri adalah seorang mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negeri di Jatinangor, Jawa Barat. Fans berat Arctic Monkeys yang punya sejenak cita-cita untuk ngerubah namanya jadi Aurora karena sejak kecil jatuh cinta sama keindahan langit. Saat ini dia sedang magang di salah satu perusahaan media di Indonesia, doain semoga lancar.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Lusa Kita Bertemu, Apa Kabarmu?

26 Juli 2023   22:30 Diperbarui: 26 Juli 2023   22:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest/@apostelesma 

Chapter 7


Theresia Amenalia, seorang gadis cantik yang sedang fokus memainkan gadgetnya ini menghiraukan gurunya yang sedang berbicara di depan kelas. Pandangannya sedari tadi hanya fokus kepada game yang sekarang sedang hangat-hangatnya digemari anak muda.

"Kill, sasaran sudah tepat," ucapnya yang keasikan bermain game di saat jam sekolah.

"Start, shoot! Nice!" sambungnya yang tidak menyadari jika sedari tadi gurunya berjalan menuju mejanya.

Bu Annisa memperhatikan Theresia sejenak, jarak mereka sangat dekat namun Theresia tidak menyadari jika gurunya sudah berada di depannya. Pandangannya masih fokus ke bawah meja, tidak bisa lepas dari keseruan permainan laga itu. Di sisi lain, teman-temannya yang lain menertawakannya.

"Nona Theresia," ucap Bu Anissa.

"Iya?" balasnya.

"Bagaimana pertarungan hari ini? Sepertinya lebih menyenangkan."

"Pastinya, lev-" tiba-tiba omongan Theresia terputus karena secara sadar dia mengalihkan pandangannya dari gadgetnya kepada arah si pembicara yang sedari tadi tidak dia sadari siapa orangnya.

Bu Annisa, sedari tadi guru itu memerhatikan muridnya ini dengan manis sementara Theresia sendiri gelagapan setelah mengetahui siapa lawan bicaranya. Gadis itu mematikan gadgetnya sembari menampilkan senyuman hambar.

"Maaf Bu," ujar gadis itu sambil menundukan kepala, Bu Annisa sendiri tidak melepaskan senyumannya dari Theresia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun