Chapter 7
Theresia Amenalia, seorang gadis cantik yang sedang fokus memainkan gadgetnya ini menghiraukan gurunya yang sedang berbicara di depan kelas. Pandangannya sedari tadi hanya fokus kepada game yang sekarang sedang hangat-hangatnya digemari anak muda.
"Kill, sasaran sudah tepat," ucapnya yang keasikan bermain game di saat jam sekolah.
"Start, shoot! Nice!" sambungnya yang tidak menyadari jika sedari tadi gurunya berjalan menuju mejanya.
Bu Annisa memperhatikan Theresia sejenak, jarak mereka sangat dekat namun Theresia tidak menyadari jika gurunya sudah berada di depannya. Pandangannya masih fokus ke bawah meja, tidak bisa lepas dari keseruan permainan laga itu. Di sisi lain, teman-temannya yang lain menertawakannya.
"Nona Theresia," ucap Bu Anissa.
"Iya?" balasnya.
"Bagaimana pertarungan hari ini? Sepertinya lebih menyenangkan."
"Pastinya, lev-" tiba-tiba omongan Theresia terputus karena secara sadar dia mengalihkan pandangannya dari gadgetnya kepada arah si pembicara yang sedari tadi tidak dia sadari siapa orangnya.
Bu Annisa, sedari tadi guru itu memerhatikan muridnya ini dengan manis sementara Theresia sendiri gelagapan setelah mengetahui siapa lawan bicaranya. Gadis itu mematikan gadgetnya sembari menampilkan senyuman hambar.
"Maaf Bu," ujar gadis itu sambil menundukan kepala, Bu Annisa sendiri tidak melepaskan senyumannya dari Theresia.