Chapter 6
Seorang anak laki-laki menggunakan kacamata hitam dengan beberapa buku digenggamannya berjalan menuju Kedai Kontenta. Pakaiannya terlihat rapi dengan sweater rajut berwarna biru navy yang dipadukan dengan jeans.
 Dia mendorong pintu kedai, pandangannya mulai terfokus dengan salah satu kursi kosong di samping rak majalah. Ia menghampiri tempat tersebut dan mulai membuka buku di genggamannya. Laki-laki itu terpusat oleh bacaannya, dia sama sekali tidak dapat melepaskan pandangannya ini dari benda itu.
Seorang gadis dengan celemek hitam bertuliskan 'Kontenta Caf' menghampirinya sambal membawa susu coklat hangat, "Kenny, ini kesukaanmu." Ucap gadis itu.
Kenny tersenyum, "Terimakasih Rara." Ucapnya sambal sedikit menganggukan kepala.
"Sama-sama, Kenny."
Kenny pun melanjutkan aktivitasnya, sementara gadis itu masih setia berdiri di sampingnya dengan senyuman manis.
"Ada apa?" tanya laki-laki itu tanpa membalikkan kepalanya.
Rara tidak menjawab pertanyaan Kenny melainkan dia langsung menarik kursi yang berada di depannya, tentunya masih dengan meja yang sama.
"Emm..." Rara mulai membuka suaranya dengan tatapan yang ragu, namun lawan bicaranya ini sama sekali tidak memberikan pandangan apapun terhadapnya.
Kenny menarik nafasnya dengan kasar, hembusan angin itu terdengar jelas oleh Rara, "Cepatlah berbicara, katakan saja apa yang ingin kamu katakan dan jangan membuat waktuku terbuang untuk menunggu pertanyaanmu itu. Aku tidak bisa fokus kepada kegiatanku." ucap Kenny dengan tegas.