Mohon tunggu...
Raisha Thahira Isha Putri
Raisha Thahira Isha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekarang masih jadi mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Selalu suka sama sesuatu hal yang baru, tapi suka konsisten juga sama minat saat ini.

Raisha Thahira Isha Putri adalah seorang mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negeri di Jatinangor, Jawa Barat. Fans berat Arctic Monkeys yang punya sejenak cita-cita untuk ngerubah namanya jadi Aurora karena sejak kecil jatuh cinta sama keindahan langit. Saat ini dia sedang magang di salah satu perusahaan media di Indonesia, doain semoga lancar.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Lusa Kita Bertemu, Apa Kabarmu?

26 Juli 2023   15:06 Diperbarui: 26 Juli 2023   22:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest/@craftslovermy1166

Chapter 6


Seorang anak laki-laki menggunakan kacamata hitam dengan beberapa buku digenggamannya berjalan menuju Kedai Kontenta. Pakaiannya terlihat rapi dengan sweater rajut berwarna biru navy yang dipadukan dengan jeans.

 Dia mendorong pintu kedai, pandangannya mulai terfokus dengan salah satu kursi kosong di samping rak majalah. Ia menghampiri tempat tersebut dan mulai membuka buku di genggamannya. Laki-laki itu terpusat oleh bacaannya, dia sama sekali tidak dapat melepaskan pandangannya ini dari benda itu.

Seorang gadis dengan celemek hitam bertuliskan 'Kontenta Caf' menghampirinya sambal membawa susu coklat hangat, "Kenny, ini kesukaanmu." Ucap gadis itu.

Kenny tersenyum, "Terimakasih Rara." Ucapnya sambal sedikit menganggukan kepala.

"Sama-sama, Kenny."

Kenny pun melanjutkan aktivitasnya, sementara gadis itu masih setia berdiri di sampingnya dengan senyuman manis.

"Ada apa?" tanya laki-laki itu tanpa membalikkan kepalanya.

Rara tidak menjawab pertanyaan Kenny melainkan dia langsung menarik kursi yang berada di depannya, tentunya masih dengan meja yang sama.

"Emm..." Rara mulai membuka suaranya dengan tatapan yang ragu, namun lawan bicaranya ini sama sekali tidak memberikan pandangan apapun terhadapnya.

Kenny menarik nafasnya dengan kasar, hembusan angin itu terdengar jelas oleh Rara, "Cepatlah berbicara, katakan saja apa yang ingin kamu katakan dan jangan membuat waktuku terbuang untuk menunggu pertanyaanmu itu. Aku tidak bisa fokus kepada kegiatanku." ucap Kenny dengan tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun