Mohon tunggu...
Raisha Thahira Isha Putri
Raisha Thahira Isha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekarang masih jadi mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Selalu suka sama sesuatu hal yang baru, tapi suka konsisten juga sama minat saat ini.

Raisha Thahira Isha Putri adalah seorang mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negeri di Jatinangor, Jawa Barat. Fans berat Arctic Monkeys yang punya sejenak cita-cita untuk ngerubah namanya jadi Aurora karena sejak kecil jatuh cinta sama keindahan langit. Saat ini dia sedang magang di salah satu perusahaan media di Indonesia, doain semoga lancar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Prostitusi Anak, Kenyataan Bagai Cambukan, Sumber Kehidupan Penuh Tekanan

28 Desember 2020   17:10 Diperbarui: 28 Desember 2020   17:20 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada zaman yang semakin berkembang ini, kebutuhan ekonomi semakin meningkat. Berbagai macam tindakan dari yang baik maupun sebaliknya dilakukan agar dapat membantu dan mencukupi kebutuhan hidup kita sebagai manusia. 

Salah satunya yang paling umum membantu kita dalam mencukupi kebutuhan adalah dengan membuka suatu bisnis, sudah menjadi hal yang umum jika kita sebagai manusia tidak akan pernah lepas dari dunia tukar-menukar untuk menguntungkan satu sama lainnya.

 Oleh dari kegiatan perdagangan ini, banyak sekali fenomena yang muncul diiringi pula dengan berkembangnya zaman, entah yang memiliki nilai positif ataupun negatif dihalalkan demi mencapai keinginan si pelaku yang melakukan hal tersebut. Dapat disadari jika dunia perdagangan tidak pernah luput dari sisi gelapnya yang mungkin tersembunyi di sekitar kita.

Salah satunya adalah perdagangan anak dibawah umur yang dimana isu ini bukanlah isu yang asing di telinga kita. Seperti tidak ada habisnya, permasalahan ini tidak pernah memiliki ujung dari setiap cerita buruk yang terukir di dunia perdagangan. 

Harus kita perhatikan jika di dunia ini, isu perdagangan anak selalu terulang kembali yang terkadang membuat kita berpikir apa yang menyebabkan para pelaku perdagangan ini memperjual belikan seorang anak di bawah umur yang seharusnya pada usia sedini itu mendapatkan asuhan dan pendidikan yang layak, bukan menjadi suatu barang yang ditukar hanya karena tekanan situasi dari setiap permasalahan yang kita dapat.

Jika dikupas lebih dalam, permasalahan ini akan lebih menyakitkan, tidak hanya di perjual belikan namun anak-anak ini juga dipaksa untuk melayani nafsu atau melakukan tindakan seksual yang ditukar dengan upah atau imbalan lainnya. 

Prostitusi anak, inilah permasalahan yang dimaksud, sebenarnya kata-kata 'Prostitusi' itu muncul dikarenakan anak-anak yang menjadi pelayan nafsu ini belum dapat diputuskan sebagai profesi. 

Walaupun menurut saya, tindakan tersebut secara tidak sadar menarik dan melatih pemikiran anak-anak tersebut untuk menjadikan kegiatan itu sebagai profesinya. Miris pula rasanya, melihat anak di bawah umur yang seharusnya mendapatkan kasih sayang malah mendapatkan kemalangan. Di umur yang sebegitu mudanya, mereka menjadi objek pelampiasan nafsu para manusia-manusia yang gila akan kenikmatan dunia.

Pengajuan Diri karena Darurat Ekonomi, Apakah Legal? 

Selanjutnya, bagaimana dengan seorang anak dibawah umur yang memang menawarkan dirinya untuk menjadi pekerja seksual? Hal itu tetap saja salah, mau yang dipaksa atau pun yang memaksa, tindakan perdagangan tersebut bukan menjadi suatu hal yang dapat patut dibenarkan adanya. 

Para pelaku (Orang dewasa) yang menjadi perantara terjadinya tindakan prostitusi ini juga salah karena telah membiarkan dan melegalkan tindakan itu terjadi, mirisnya lagi bahkan ada yang mendukung terjadinya kegiatan illegal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun