Mohon tunggu...
raishakh
raishakh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa psikologi undip

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tubuhku Milikku! Edukasi Mengenal Tubuh Sendiri demi Cegah Pelecehan Seksual!

14 Agustus 2022   13:14 Diperbarui: 14 Agustus 2022   13:16 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembangarum, Semarang (26/7) - Kasus pelecehan seksual pada anak sedang marak terjadi selama beberapa tahun belakang. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Retno Listyarti, mencatat bahwa sepanjang periode Januari hingga Juli 2022, terdapat 12 kasus kekerasan seksual yang terjadi. Kasus ini hanya berdasarkan hasil pemantauannya yang dilakukan di media massa dari kasus yang telah dilaporkan oleh keluarga korban ke pihak kepolisian.

Dari 12 kasus tersebut, 31% kasus kekerasan terjadi pada anak laki-laki dan 69% pada anak perempuan. Maka dari itu, perlu perhatian lebih dari orang tua dan juga orang dewasa sekitar anak untuk memberikan pemahaman seksualitas sejak dini demi menurunkan angka pelecehan seksual di Indonesia.

Mahasiswa peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2022, Raisha Khairuliza, memberikan edukasi di SDN 01 Kembangarum mengenai edukasi seksual yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual khususnya pada anak. Edukasi ini disampaikan kepada siswa-siswi kelas 1 SDN 01 Kembangarum yang berjumlah 50 siswa dan beberapa orang guru.  Materi yang disampaikan berisi pengenalan bagian-bagian tubuh manusia, bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain baik laki-laki maupun perempuan. Mahasiswa juga memberikan kuis interaktif untuk anak sebagai pendukung dari materi yang telah diberikan.

Dari hasil kegiatan tersebut, siswa-siswi kelas 1 sudah cukup mengenal nama-nama anggota tubuhnya, tetapi masih bingung dan bertanya mengapa tubuhnya tidak boleh disentuh oleh orang lain. Sejalan dengan hal tersebut, pendidikan mengenai edukasi seksual masih sangat diperlukan di daerah ini agar generasi penerus bangsa memiliki kesadaran atas pentingnya memahami edukasi seksual sejak dini.

Dengan adanya kegiatan edukasi ini diharapkan masyarakat menjadi lebih waspada akan kasus pelecehan seksual pada anak dan juga sadar akan pentingnya edukasi seksual. Poster yang diberikan juga diharapkan dapat menjadi awal mula pembelajaran jangka panjang.

Penulis: Raisha Khairuliza, Mahasiswa S1 Psikologi, Peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022.

Dosen Pembimbing: Dr. Noer Abyor Handayani, S.T., M.T.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun