Gabungan Komite sekolah PAUD Yaa Bunayya dan TK Al-Aqsha bekerjasama dengan Komite SD Islam Luqman Al-Hakim menyelenggarakan Seminar Parenting bertajuk "Membangun Adab dan Sinergi Orang Tua dengan Guru dalam Membentuk Generasi Digital Berkarakter Rabbani". Acara ini merupakan salah satu wujud nyata peran Komite Sekolah dalam melaksanakan fungsinya untuk memberi dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan. Terciptanya situasi pembelajaran yang kondusif dan sinergis antara lingkungan rumah maupun sekolah akan mewujudkan karakter pembelajar yang unggul dalam diri siswa. Untuk itu, acara ini diperuntukkan bagi seluruh wali murid dan guru/asatidz di lingkungan Pendidikan Integral Hidayatullah Batu Kajang yang memegang peran kunci dalam pembentukan karakter siswa.Â
Tahun ajaran 2024/2025 adalah tahun kedua Seminar Parenting ini terselenggara oleh gabungan Komite Sekolah. Komite SD yang diketuai oleh Ibu Nurul Setiawati dan Komite Paud TK yang diketuai Ibu Joisika Maruta beserta panitia yang terbentuk mengadakan Seminar Parenting pada hari Selasa, 10 Desember 2024 di Masjid Al-Fath, Kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah Batu Kajang, Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian banyak orang tua dan guru. Acara yang diketuai oleh Ibu Hernawati menjadi sangat spesial dengan hadirnya pembicara yang merupakan Psikolog handal yakni Anisa Indah Lestari, B.H.Sc., M.Psi., Psikolog. Materi utama membahas tentang bagaimana menjadi orang tua yang tidak hanya hebat dalam mendidik anak, tapi juga mampu bekerjasama dengan guru. Begitu pula sebaliknya, bagaimana guru mampu berkolaborasi dengan wali murid agar terwujud visi-misi bersama untuk membentuk karakter siswa yang Rabbani di era digital ini.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan yang hangat oleh MC yaitu Ustadzah Sukma Roza Dewi, S.Si. diikuti oleh sambutan dari Sekretaris Yayasan Hidayatullah Batu Kajang, Ustadz Rizal Rabbi Rabbani. Selanjutnya, pelaksanaan do'a dipimpin oleh Ustadz Hamdan. Acara utama dilaksanakan dengan konsep sesi tunggal oleh pemateri yang kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab yang dikawal oleh moderator.
Adanya sesi tanya jawab membuat seminar ini menjadi sangat hidup, di mana peserta yang berjumlah sekitar lebih dari 206 orang sangat antusias mengajukan pertanyaan. Ada 16 pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan 6 pertanyaan langsung yang diajukan kepada pembicara. Selama sesi tanya jawab, ada seorang ibu yang menceritakan pengalamannya mendampingi anak belajar dengan gawai, namun gawai membuat anak terlena walaupun memudahkan pula dalam beberapa aspek. Ia berbagi tantangan dan pengalamanya serta meminta tips untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul setelahnya. Ceritanya benar-benar menggambarkan semangat dan dedikasi para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Antusiasme ini menunjukkan betapa besar minat orang tua untuk memahami lebih dalam cara pendidikan di era digital sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islami menuju keberhasilan dunia akhirat.
Adapun pembicara selain banyak memberi ilmu dalam pendidikan anak di era digital agar tetap memegang teguh nilai agama, beliau juga menekankan bagi para wali murid dan guru untuk memiliki semangat maju bersama dan kolaborasi. Masing-masing individu diharapkan selalu sadar akan utamanya Adab sebelum Ilmu dan Akhlak sebelum Teknologi. Hal apapun yang terjadi dalam dinamika pendidikan hendaklah diterima dengan lapang dada untuk kemudian bisa mengatasinya dengan bijaksana atas dasar Al-Qur'an dan Sunnah. Sebagaimana Peran Orang Tua yang disampaikan dalam Q.S Ash-Shafat:100, Peran Guru dalam Q.S Ali Imran: 110, Pendidikan Karakter dalam Q.S Al-Ahzab:21 dan Membangun Kolaborasi dalam Q.S. Al-Maidah:2. Tak lupa Psikolog Anisa juga memberikan kutipan yang indah, "Anak-anak hari ini adalah pemimpin masa depan, rawat jiwa mereka dengan cinta dan iman".
Seminar ditutup dengan pembagian doorprize yang menambah keceriaan acara. Banyak peserta yang memberikan umpan balik positif dan berharap acara serupa agar bisa terus diselenggarakan rutin di masa mendatang. Acara ini tidak hanya memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para orang tua tapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan guru dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter Rabbani. Oleh karena itu, orang tua dan guru harus belajar sepanjang hayat dalam mendidik anak-anak, khususnya di era digital ini, agar mereka tetap tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur dan taat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H