Trait Theories of Leadership
Trait Theories of Leadership adalah teori yang berfokus pada karakteristik atau sifat bawaan yang dianggap penting untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif. Teori ini mengusulkan bahwa individu tertentu memiliki sifat atau ciri kepribadian tertentu yang secara alami membuat mereka lebih cocok untuk memimpin. Trait Theory atau yang sering kita sebut sebagai teori sifat kepribadian ini meyakini bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu, akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan. Hal ini dapat diartikan sebagai, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik. Teori kepemimpinan ini fokus terhadap analisis karakteristik mental, fisik dan sosial guna mendapatkan lebih banyak pemahaman dan pengetahuan tentang karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum di antara para pemimpin.
Hubungan Trait Theories of Leadership dengan Kawruh Jiwa
Walaupun Trait Theories of Leadership berangkat dari asumsi bahwa sifat kepemimpinan cenderung bawaan, ada kaitannya dengan Kawruh Jiwa dalam hal pengelolaan sifat-sifat individu untuk kepemimpinan yang efektif. Berikut adalah beberapa keterkaitan antara keduanya:
a. Pengenalan Diri dalam Kawruh Jiwa.Â
Kawruh Jiwa menekankan pentingnya mengenali dan memahami sifat serta potensi diri. Hal ini sejalan dengan prinsip Trait Theories yang menyebutkan bahwa pemimpin perlu memahami sifat-sifat mereka untuk memanfaatkan kekuatan tersebut secara efektif.
Contoh: Seseorang yang sadar bahwa ia memiliki sifat kepercayaan diri yang tinggi dapat memanfaatkannya untuk memimpin tim dengan lebih baik.
b.Pengendalian dan Pemanfaatan Sifat.
Kawruh Jiwa mengajarkan pengelolaan sifat-sifat seperti ambisi, emosi, atau rasa iri agar tidak menjadi penghalang dalam mencapai kebahagiaan dan harmoni. Dalam kepemimpinan, ini relevan untuk memastikan sifat-sifat tertentu, seperti keberanian, tidak berubah menjadi arogansi atau keputusan impulsif.
Contoh: Pemimpin dengan kecenderungan dominan belajar untuk menggunakan sifat tersebut untuk mengarahkan tim tanpa menjadi otoriter.
c. Keseimbangan Sifat dan Perilaku Kepemimpinan.