Mohon tunggu...
Raisa Rahma Oksigenita
Raisa Rahma Oksigenita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi di Universitas Airlangga

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pencegahan dan Penanganan Penyakit MonkeyPox

2 Oktober 2024   06:26 Diperbarui: 2 Oktober 2024   06:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT MONKEYPOX 

RAISA RAHMA OKSIGENITA / 191241032

 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

 UNIVERSITAS AIRLANGGA

 Mpox (MonkeyPox) atau yang biasa dikenal dengan cacar monyet merupakan penyakit langka yang serupa atau bisa dibilang mirip dengan cacar yang biasa disebabkan oleh virus. Penyakit Mpox ini Sebagian besar dapat dijumpai di wilayah Afrika, akan tetapi juga terlihat di wilayah lain dunia. Mpox sendiri juga memiliki beberapa gejala bagi yang terjangkit seperti flu, demam yang menggigil, serta ruam yang membutuhkan waktu yang berminggu-minggu dalam proses penyembuhannya. Sejak awal Mei 2022, kasus Mpox (cacar monyet) dilaporkan dari negaranegara yang bukan wilayah endemik penyakit tersebut. Kasus Mpox juga terus dilaporkan di beberapa negara endemik. Sebagian besar kasus yang dikatakan memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara di Eropa dan Amerika Utara, bukan Afrika Barat atau Tengah tempat virus Mpox. Ini adalah pertama kalinya banyak kasus dan virus Mpox dilaporkan secara bersamaan di negara-negara non-endemik dan endemik di wilayah geografis yang sangat berbeda. Sejauh ini, mayoritas kasus yang dilaporkan telah diidentifikasi melalui layanan kesehatan seksual atau layanan kesehatan lainnya di fasilitas perawatan kesehatan primer atau sekunder serta sebagian besar melibatkan, tetapi tidak secara eksklusif, lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki. Dikarenakan virus tersebut penularanya dapat dari aspek manapun. WHO bekerja sama dengan pelayanan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. WHO merilis panduan untuk membantu negaranegara dalam pengawasan, pekerjaan laboratorium, perawatan klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, serta komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat untuk menginformasikan masyarakat yang berisiko dan masyarakat umum yang lebih luas tentang Mpox dan cara menjaga keselamatan. WHO juga bekerja sama erat dengan negara-negara di Afrika, lembagalembaga regional, serta mitra-mitra teknis dan finansial, untuk mendukung upayaupaya peningkatan diagnosis laboratorium, pengawasan penyakit, kesiapan dan tindakan respons guna mencegah infeksi lebih lanjut. Beberapa waktu lalu WHO mengatakan saat ini wabah tersebut telah melanda negara-negara di Benua Amerika dan Eropa. namun hingga saat ini belum ditemukan kasus Mpox yang dilaporkan dari Indonesia. Penularan banyak ditemukan pada orang yang melakukan kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus. Masa inkubasi Mpox biasanya 6 sampai 21 hari. Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas. Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Dalam menghadapi potensi penyebaran ditengah masyarakat, pemerintah memberikan himbauan untuk menerapkan pola hidup bersih seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindar dari kerumunan, Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala Mpox agar bisa segera mendapatkan diagnosa dan penanganan secara cepat dan tepat. Kesimpulan dari essay tersebut bahwa gejala penyakit Mpox ini merupakan penyakit/virus yang penyebarannya dapat melalui segala aspek, bahkan pencegahan dan penanganan Mpox sendiri dapat dilakukan dari sekarang, mulai menerapkan pola hidup yang sehat dan bersih agar tidak mudah terjangkit virus manapun, KATA KUNCI: Gejala, MonkeyPox, Virus DAFTAR PUSTAKA Yuli Kusumawati. 2024. Penularan dan Pencegahan Mpox. https://www.ums.ac.id/berita/teropong-jagat/mengenal-monkeypox-penularandan-pencegahannya [online]. (diakses tanggal 28 Agustus 2024) Hagia Sophia. 2024. Mengenal Ap aitu Mpox. https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/mengenal-apa-itu-mpox/ [online]. (diakses tanggal 15 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun