influencer juga harus memperhatikan masalah engagement yang dibeli atau pengikut palsu. Ini karena, meskipun banyak influencer yang menjaga hubungan yang tulus dengan pengikut mereka, beberapa lebih mementingkan keuntungan finansial daripada kredibilitas, yang dapat membuat pengikut percaya bahwa rekomendasi produk tidak adil atau terlalu paksa. Salah satu masalah yang dihadapi oleh periklanan melalui influencer Adalah keaslian transpartasi.Iklan merupakan salah satu elemen dalam bauran promosi (promotion mix), yang juga termasuk dalam bauran pemasaran (marketing mix). Secara umum, iklan dapat diartikan sebagai pesan yang memperkenalkan produk kepada publik melalui berbagai media. Periklanan adalah bentuk pesan penjualan yang paling persuasif, yang ditujukan kepada calon konsumen potensial dengan biaya yang paling efisien (Jefkins, 1997:5). Etika periklanan mengutamakan prinsip kebenaran dan kejujuran, yang mengharuskan setiap klaim dalam iklan untuk didukung oleh bukti yang kuat (Tunggele, 2022). Iklan televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dengan televisi yang menyajikan gambar bergerak dan suara, menjadikannya media yang memberikan kenyamanan bagi penontonnya. Oleh karena itu, televisi memiliki peran penting dalam proses sosialisasi dan bisa dianggap sebagai media sosial. Meskipun sebagian orang mungkin merasa terganggu dengan iklan televisi, bagi kelompok usia tertentu, iklan tersebut dapat menarik perhatian (Kepada & Negeri, 2020; Krisnaldly, 2020; Januari, 2020; Fadhurrosi, 2021). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa iklan perusahaan dapat meningkatkan kesadaran merek (Bajwa & Khan, 2022; Zulfikar & Subarsa, 2019; Astiti Sari et al., 2019).Meskipun iklan TV memiliki banyak manfaat, ada beberapa kelemahan. Pertama dan terpenting, iklan di televisi sangat mahal, terutama di slot prime time. Biaya ini seringkali tidak dapat dibayar oleh banyak merek, terutama bisnis kecil dan menengah. Pengiklan tidak selalu harus membayar lebih banyak untuk pesan daripada mencapai audiens yang tepat.Dengan pesatnya perkembangan media elektronik dan teknologi informasi, televisi menempati urutan teratas dalam periklanan media. TV memiliki efek paling besar karena menarik bagi telinga dan mata. Iklan televisi biasanya membutuhkan banyak uang (Kotler, 2002). Meskipun tujuan iklan dan influencer marketing yang sama adalah meningkatkan kesadaran merek dan mendorong pelanggan untuk membeli produk, pendekatan yang mereka gunakan berbeda.Iklan televisi dan influencer masih relevan di era teknologi yang serba cepat ini. Namun, iklan televisi masih efektif untuk merek besar yang ingin menjangkau audiens massal, sedangkan influencer marketing lebih cocok untuk bisnis yang ingin lebih dekat dengan audiens yang tersegmentas.
Daftar pustaka
A. Sari, D. P. (2022). LITERATURE REVIEW KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI
MINAT BELI: PROMOSI IKLAN TV DAN MEDIA SOSIAL. manajemen pendidikan
, 175-190.
A. Wiraputra, I. I. (2023). Meningkatkan Niat Beli Konsumen Melalui Pemasaran Digital: Iklan,
Celebrity, Dan Influencer. komunikasi dan media sosial, 739-749.
Aisyah, S. (2021). Dasar-Dasar Periklanan.
As-syahri, H. (2024). Peranan Influencer Marketing Sebagai Strategi Pemasaran Digital 5.0.
penelitian ilmu ilmu sosial, 356-362.
Azharia. (2024). Etika Periklanan Pada Media Sosial Instagram di Era Influencer.