Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai pedoman moral yang mendalam bagi setiap individu di Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataannya, kita masih menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah ketimpangan sosial yang semakin melebar. Ketimpangan ini bukan hanya terlihat dalam aspek ekonomi, tetapi juga menyentuh pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap kebutuhan dasar lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan revitalisasi pendidikan Pancasila, guna menguatkan karakter bangsa dan mengurangi ketimpangan yang ada.
    Pendidikan Pancasila yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah sering kali hanya dipahami secara teoritis, tanpa kaitannya yang kuat dengan kondisi sosial yang ada. Padahal, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti keadilan, persatuan, dan gotong royong, sangat relevan untuk menghadapi berbagai tantangan ketimpangan sosial yang masih kita hadapi. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus mengalami revitalisasi yang tidak hanya fokus pada pengajaran materi, tetapi juga pada bagaimana menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
    Revitalisasi pendidikan Pancasila berarti mengubah cara kita mengajarkan dan memahami Pancasila. Bukan hanya sebatas menghafal teks atau menjelaskan secara teoritis, tetapi bagaimana mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial. Misalnya, dengan mengedepankan Sila Kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia", pendidikan Pancasila seharusnya mengajarkan pentingnya rasa keadilan dan tanggung jawab sosial, serta bagaimana setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan bersama. Pendidikan yang mengedepankan aspek praktis ini akan memperkuat kesadaran sosial generasi muda untuk lebih peduli terhadap kesenjangan yang ada dan berupaya mengurangi ketimpangan sosial melalui tindakan nyata.
  Pendidikan Pancasila yang efektif harus membentuk individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai ini, generasi muda akan lebih peka terhadap permasalahan sosial yang ada dan lebih bersemangat untuk menciptakan perubahan positif. Ketimpangan sosial yang terus berlanjut dapat diatasi apabila seluruh elemen masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya saling peduli, berbagi, dan bekerja sama untuk mencapai keadilan sosial.
  Selain itu juga, revitalisasi pendidikan Pancasila juga harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat itu sendiri. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan prinsip keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila, sedangkan lembaga pendidikan harus memperkuat kurikulum pendidikan Pancasila dengan pendekatan yang lebih relevan dan kontekstual. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari tingkat keluarga hingga komunitas yang lebih luas.
   Penerapan Pancasila dalam kehidupan nyata tidak hanya mengurangi ketimpangan sosial, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan mengedepankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, kita akan menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan saling mendukung. Membangun kesadaran sosial yang kuat melalui pendidikan Pancasila adalah langkah yang sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di Indonesia, termasuk ketimpangan sosial yang masih menjadi masalah besar.
   Dengan demikian, revitalisasi pendidikan Pancasila bukan hanya sekadar memperbaharui kurikulum atau materi ajar, tetapi juga memperbarui cara kita memandang dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang berbasis pada Pancasila yang kuat akan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap sesama dan siap bekerja bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jika langkah ini diambil dengan serius, maka ketimpangan sosial yang ada dapat diminimalisir, dan Indonesia dapat melangkah maju menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Penulis 1 : Raisa Danish Humaira (2401386)
Penulis 2 : Dr. Dinie Aggraeni Dewi, M. Pd., M.H., Â M. Irfan Ardiansyah, S. Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H