Mohon tunggu...
Raisa Atmadja
Raisa Atmadja Mohon Tunggu... -

Wanita karir, suka politik, pengagum Soekarno, pengagum SBY, pengagum Nehru... plus pengagum Raisa-lah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politisi Tak Baca Buku Karya SBY, Rugi Sendiri!

24 Februari 2014   14:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:31 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya memang kagum dengan pak SBY. Sejak pertama kali menjabat sampai sekarang, kekaguman saya tidak berkurang. Bahkan ketika banyak politisi mencari-cari kesalahannya, saya tetap kagum dengan beliau. Bahkan ketika ada sebagian kecil masyarakat yang ikut-ikutan terhasut politisi menghujat beliau. Dan bahkan ketika beberapa media massa secara sengaja hanya memberitakan sisi negatif beliau, saya tetap setia. Kenapa? Karena dibandingkan tokoh yang lain, dibandingkan politisi yang lain, dibandingkan negarawan yang lain, SBY tetap lebih baik. Ayo, akui saja!

Sekarang kekaguman saya bertambah setelah keluarnya buku “Selalu Ada Pilihan”. Buku ini isinya sangat bagus. Duh, sayang banget kalau ada orang yang karena tidak suka dengan pak SBY, mengabaikan buku ini. Apalagi kalau dia adalah politisi, calon anggota legislatif atau calon presiden. Isi buku itu untuk mereka, untuk para calon pemimpin bangsa. Coba deh baca, banyak sekali hal positif seputar lembaga kepresidenan, tugas dan fungsinya, lika likunya, serta keadaan presiden menghadapi berbagai tekanan politik. Di buku itu, SBY juga bercerita tentang perjuangan dan strateginya memenangkan kampanye pemilihan presiden. Dua kali.

Buku ini memang berisi tentang politik, khususnya ilmu politik praktis. Selain para politisi, mereka yang wajib baca adalah para mahasiswa, aktivis dan generasi muda yang mau menjadi pemimpin masa depan. Saya belum selesai membaca semua isinya. Tebal soalnya. Lebih dari 800 halaman. Lebih tebal dari buku Harry Potter ya? Bacanya pelan-pelan, sesuai kebutuhan.

Yang paling menarik buat saya adalah bagaimana SBY berjuang memenangkan pemilihan presiden untuk yang keduakalinya pada 2009. Saat itu, persaingannya lebih ketat dibanding pemilu 2004. Cara-cara para pesaingnya pun beragam. Isu dan gosip liar bertebaran di mana-mana. Tapi SBY tetap berhasil memenangkan pemilu dengan prinsip kampanye putih, yaitu kampanye yang mengutamakan program sendiri, tanpa menjelek-jelekkan pihak lain. Baca deh bukunya, dijamin nggak nyesel. Terlalu banyak ilmu praktis yang sayang kalau dilewatkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun