Saya memang kagum dengan pak SBY. Sejak pertama kali menjabat sampai sekarang, kekaguman saya tidak berkurang. Bahkan ketika banyak politisi mencari-cari kesalahannya, saya tetap kagum dengan beliau. Bahkan ketika ada sebagian kecil masyarakat yang ikut-ikutan terhasut politisi menghujat beliau. Dan bahkan ketika beberapa media massa secara sengaja hanya memberitakan sisi negatif beliau, saya tetap setia. Kenapa? Karena dibandingkan tokoh yang lain, dibandingkan politisi yang lain, dibandingkan negarawan yang lain, SBY tetap lebih baik. Ayo, akui saja!
Sekarang kekaguman saya bertambah setelah keluarnya buku “Selalu Ada Pilihan”. Buku ini isinya sangat bagus. Duh, sayang banget kalau ada orang yang karena tidak suka dengan pak SBY, mengabaikan buku ini. Apalagi kalau dia adalah politisi, calon anggota legislatif atau calon presiden. Isi buku itu untuk mereka, untuk para calon pemimpin bangsa. Coba deh baca, banyak sekali hal positif seputar lembaga kepresidenan, tugas dan fungsinya, lika likunya, serta keadaan presiden menghadapi berbagai tekanan politik. Di buku itu, SBY juga bercerita tentang perjuangan dan strateginya memenangkan kampanye pemilihan presiden. Dua kali.
Buku ini memang berisi tentang politik, khususnya ilmu politik praktis. Selain para politisi, mereka yang wajib baca adalah para mahasiswa, aktivis dan generasi muda yang mau menjadi pemimpin masa depan. Saya belum selesai membaca semua isinya. Tebal soalnya. Lebih dari 800 halaman. Lebih tebal dari buku Harry Potter ya? Bacanya pelan-pelan, sesuai kebutuhan.
Yang paling menarik buat saya adalah bagaimana SBY berjuang memenangkan pemilihan presiden untuk yang keduakalinya pada 2009. Saat itu, persaingannya lebih ketat dibanding pemilu 2004. Cara-cara para pesaingnya pun beragam. Isu dan gosip liar bertebaran di mana-mana. Tapi SBY tetap berhasil memenangkan pemilu dengan prinsip kampanye putih, yaitu kampanye yang mengutamakan program sendiri, tanpa menjelek-jelekkan pihak lain. Baca deh bukunya, dijamin nggak nyesel. Terlalu banyak ilmu praktis yang sayang kalau dilewatkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H