Mohon tunggu...
Raisa Atmadja
Raisa Atmadja Mohon Tunggu... -

Wanita karir, suka politik, pengagum Soekarno, pengagum SBY, pengagum Nehru... plus pengagum Raisa-lah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Inilah 10 Tahun Paling Galak dalam Pemberantasan Korupsi

11 Juni 2014   15:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:15 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir semua pihak mengakui bahwa pemberantasan korupsi dalam 10 tahun terakhir adalah periode paling giat, paling galak, paling gencar dalam sejarah. Tentu karena mulai terbentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi dan dukungan kuat dari pemerintah Indonesia. Tanpa dukungan kuat dari pemerintah pusat, sulit juga buat KPK untuk menjalankan tugas pemberantasan seperti yang terjadi sekarang.

Maka, saya sungguh heran jika masih ada pihak yang meragukan komitmen presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memberantas korupsi. Kalau masih belum maksimal sih mungkin saja, karena ini bukan matematika. Kepuasan setiap orang berbeda. Tapi fakta-fakta selama 10 tahun terakhir menempatkan SBY sebagai salah satu presiden paling giat dalam memberantas korupsi. Lebih gila lagi karena dalam proses itu, SBY langsung dihadapkan dengan tantangan perilaku korupsi dari orang-orang dekatnya... orang-orang yang ada di lingkaran kesehariannya.

Pada awal kepemimpinannya, SBY diuji dengan kasus korupsi yang melibatkan besannya sendiri, seorang deputi gubernur Bank Indonesia. SBY mampu melewati ujian tersebut. Dia tidak ikut campur dalam urusan hukum. Padahal, sebagai presiden... SBY bisa saja memberikan komentar atau pendapat, yang bisa diartikan sebagai pembelaan kepada sang besan. SBY tidak.

Lalu, ujian selanjutnya datang dari sejumlah gubernur dan walikota. Nyaris setiap hari ada saja pejabat pemimpin daerah yang dicokok KPK. SBY harus memberikan izin pemeriksaan. Tanpa izin SBY, KPK juga akan mendapatkan kesulitan. Tapi karena komitmen SBY kuat, maka hal itu bukanlah sesuatu yang berat. Demikian pula ketika kemudian sejumlah pejabat pusat, khususnya pembantu presiden yaitu menteri, juga banyak yang ditangkap KPK. Secacara psikologis, hal tersebut sangat mengganggu roda pemerintahan. Namun SBY tetap pada komitmennya: kalau memang terlibat korupsi, harus diproses secara hukum. Titik.

Maka ketika menteri yang juga orang dekatnya, Andi Malarangeng ditangkap, SBY tetap memberikan izin, dan tetap mendukung langkah-langkah yang dilakukan KPK. Waktu itu, saya berikan acungan jempol kepada SBY. Pun sebelumnya saat wakil bendahara Demokrat ditangkap, SBY juga mendukung KPK. Tidak sedikitpun presiden mengendorkan dukungannya dan itu dirasakan oleh KPK..Hari demi hari, roda pemerintahan SBY selalu diwarnai oleh pemberantasan korupsi, karena memang sudah komitmen SBY. Komitmen sekaligus janji politiknya dalam dua kampanye pilpres 2004 dan 2009. Puncaknya saat ketua umum partai Demokrat ditangkap, SBY juga tetap pada pendiriannya, mendukung KPK.

Padahal, kita tahu persis bahwa SBY adalah pendiri Demokrat, atau bisa disebut dialah pemilik asli dari partai itu. Itulah sebabnya SBY rela dihujat banyak kalangan ketika terpaksa menerima mandat untuk kembali menduduki posisi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. SBY sangat cinta pada partai itu. Mungkin setelah cintanya kepada bangsa dan negara, kemudian kepada keluarganya sendiri, maka kepada Demokratlah kepedulian berikutnya ditumpahkan.

Sejak awal sampai sekarang saya tidak ragu menyebut bahwa komitmen SBY terhadap pemberantasan korupsi sangat kuat dan sesuai dengan janjinya. Dalam 10 terakhir ini, sejarah mencatat untuk pertama kalinya sejumlah Ketua Umum PARPOL, KETUA LEMBAGA TINGGI NEGARA,  PARA MENTERI, GUBERNUR/WALIKOTA/BUPATI ditangkapi karena kasus korupsi. Sejumlah pihak di luar negeri, melihat kondisi itu sebagai bentuk keseriusan pemerintahan SBY dalam pemberantasan korupsi. Apa yang mau diragukan?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun