Mohon tunggu...
Raisa Atmadja
Raisa Atmadja Mohon Tunggu... -

Wanita karir, suka politik, pengagum Soekarno, pengagum SBY, pengagum Nehru... plus pengagum Raisa-lah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenapa Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Forest Summit?

6 Mei 2014   15:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 5 dan 6 Mei ini, Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah Asia Forest Summit 2014. Sebuah ajang pertemuan terbesar tentang pelestarian hutan di Asia dan khususnya di Asia Tenggara. Pada tingkatan yang lebih tinggi, terdapat World Forest Summit, yang baru dilaksanakan sebanyak dua kali. Terakhir berlangsung Maret lalu di Swedia.

Lalu kenapa Indonesia yang dipilih sebagai tuan rumah Asia Forests Summit 2014? Ada alasan apakah yang membuat negara-negara Asia Tenggara memilih Indonesia? Kita sudah mafhum ya bahwa Indonesia memiliki luasan hutan paling banyak di Asia Tenggara. Bahkan Indonesia sering disebut sebagai salah satu paru-paru dunia, disamping Brasil. Kebijakan Indonesia terhadap hutan pasti akan mendapatkan perhatian internasional.

Pemerintahan SBY mendapatkan sorotan dalam menangani hutan. Kita juga sudah paham tentang kebakaran hutan yang selalu terjadi setiap tahun. Kebakaran akibat perilaku tidak bertanggung jawab dari segelintir manusia dan perusahaan hutan. Terakhir yang menyedot perhatian adalah kebakaran di propinsi Riau, yang kemudian berhasil diatasi setelah pemerintah pusat turun tangan.

Dalam pidato pembukaan Asia Forests Summit kemarin, SBY secara gamblang menjelaskan tentang kebijakan lingkungan Indonesia, termasuk terhadap hutan. Menurutnya, pro lingkungan hidup (pro green) adalah salah satu dari empat kebijakan pokok pemerintahannya, selain pro pertumbuhan (pro growth), pro lapangan pekerjaan (pro job) dan pro pengentasan kemiskinan (pro poor).

Dalam kebijakan pro green, salah satu yang menarik perhatian adalah kebijakan pemerintah melakukan moratorium pemberian hak pengusahaan hutan (HPH). Baru pertama dalam sejarah Indonesia, pemerintah melakukan moratrorium yang dilakukan secara terus menerus sejak tahun 2011, sampai 2015. Dengan moratorium itu, pemerintah berhasil mengurangi potensi kehilangan hutan yang biasanya mencapai 1,2 juta hektar pertahun (pada 2003-2006), menjadi 500 ribu hektar sejak 2011. Selain itu, pemerintah Indonesia juga berhasil menurunkan emisi gas karbon sebanyak 230 juta ton.

Kebijakan itu tentu saja dilihat oleh negara-negara lain di Asia Tenggara. Meski kita masih memiliki banyak kekurangan dalam pengelolaan hutan dan lingkungan hidup, namun mereka melihat progres yang positif. Di luar itu, kebijakan pemerintah melakukan penghijauan juga menjadi salah satu kredit point tersendiri. Sejak 2010, Indonesia mencanangkan penanaman 1 miliar pohon per tahun. Hasilnya, sampai sekarang sudah lebih dari 6 miliar pohon baru berhasil ditanam. Dengan jumlah itu, alhamdulilah banget kalau setengahnya saja terus tumbuh dan membesar. Mungkin itulah yang menjadi penyebab kenapa Indonesia menjadi tuan rumah Asia Forests Summit dan menjadikan presiden SBY sebagai keynot speakernya, kemarin. Mantap, deh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun