Mohon tunggu...
Raisa Andriani
Raisa Andriani Mohon Tunggu... -

Blues and Folk

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yakuza Berulah Lagi

17 Desember 2013   16:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:49 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://www.iefimerida.gr/sites/default/files/japanese-yakuza-tattoos6.png

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Sumber : http://www.iefimerida.gr/sites/default/files/japanese-yakuza-tattoos6.png"][/caption]

Jepang benar-benar ingin memperkecil peran Yakuza, dengan mengharamkan keterlibatannya disemua bidang. Tapi mereka selalu eksis karena dianggap bukan kelompok ilegal.

Pemerintah Jepang punya pemerintah yang konsisten. Salah satunya soal Yakuza. Menyatakan pemerintahannya bersih dari mafia legendaris Jepang itu, pemerintah negara matahari terbit itu juga melarang elemen ekonominya terlibat dalam jaringan ini, termasuk melarang terlibat pada praktek pencucian uang dan pemberian kredit. Baru-baru ini regulator perbankan Jepang, Financial Services Agency (FSA) menemukan Mizuho Financial Group Inc terlibat dalam praktik terlarang. FSA menuduh Mizuho mengucurkan 230 kredit dengan nilai lebih dari ¥ 200 juta (US$ 2 juta) atau sekitar 22 miliar rupiah untuk kelompok Yakuza sejak tahun 2010 lalu. Hasil temuan FSA, kredit yang dikucurkan Mizuho kepada Yakuza dalam bentuk kredit konsumsi, khususnya kredit kepemilikan mobil. Mizuo adalah bank dengan aset terbesar ketiga di Negeri Sakura setelah Mitsubishi UFJ Financial Group dan Sumitomo Mitsui Financial Group. Mizuo berdiri sejak 1 April 2002 dan merupakan penggabungan dari Dai-Ichi Kangyo Bank dengan operasi ritel Fuji Bank dan Industrial Bank of Japan. Bank ini punya 515 cabang dan melayani 26 juta rumah tangga di Jepang. Meski tidak terkena denda atau sanksi, pelaku pasar menilai, temuan FSA ini berimbas negatif pada Mizuho “Ini benar-benar merusak reputasi Mizuho dan ini sangat mengejutkan, " ujar Shinichiro Nakamura, Analis SMBC Nikko Securities Inc. Menteri Keuangan Taro Aso dikabarkan marah besar dan menyebut hal itu sebagai masalah yang mengganggu dan tak terampuni. Tak lama kemudian, harga saham Mizuho turun drastis ke level terendah dalam tempo tiga bulan terakhir yaitu turun 4,05% ke level ¥ 213. Tahu Sejak Awal Mizuho disinyalir tahu sejak awal siapa kelompok yang menerima kredit namun mereka tetap memberikan kredit itu. Itu terkesan dari bagaimana bank itu tidak menolak tuduhan dan tidak mau memberikan penjelasan rinci terkait temuan FSA, juga setelah mereka melakukan penyelidikan internal terkait temuan FSA tersebut."Kami menerima imbauan FSA dan berjanji tidak akan mengulangi lagi," ujar Masako Shiono, juru bicara Mizuho. Mizuho berencana memberikan penalti berupa potongan gaji terkait kasus Yakuza. Chairman bank ini Takashi Tsukamoto menyatakan mundur dari jabatannya namun ia tetap mengepalai perusahaan induk. Sementara Yasuhiro Sato, chief executive Mizuho Financial Group dan sekitar 50 manager akan mendapat sanksi berupa pengurangan gaji sampai bekerja tanpa gaji selama enam bulan. Beberapa tahun ini, Pemerintah Jepang getol membasmi Yakuza dari tubuh perbankan. Yakuza dikenal menjalankan serangkaian bisnis seperti perjudian, narkoba, prostitusi, simpan pinjam bunga tinggi, jasa perlindungan dan kejahatan kerah putih yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaannya. Negara seperti Amerika Serikat (AS) pernah membekukan aset finansial milik dua organisasi kriminal Jepang yaitu kelompok Yamaguchi-gumi yakuza dan Lingkaran persaudaraanserta membekukan aset milik anggota penting organisasi itu yaitu pemimpin Yamaguchi-gumi, Kenichi Shinoda. Pada tahun 2011, Presiden AS Barack Obama memang menerbitkan keputusan untuk tidak melayani dan mengacaukan transaksi penting organisasi kriminal dari seluruh dunia termasuk mafia (Italia), Yakuza (Jepang) dan Triad (China).Dalam aturan itu, anggota kelompok kriminal akan diidentifikasi, aset mereka yang berada dalam wilayah hukum AS dibekukan dan pendukung mereka dilarang untuk melakukan transaksi apapun di AS. "Mereka menggunakan sistem keuangan dan sistem komersial kami untuk menembus pasar, guna mengacaukan pasar dan untuk memperoleh pendapatan haram mereka," kata pejabat keuangan AS yang mengurusi masalah intelejen keuangan dan terorisme. Bukan Skandal Baru Skandal Yakuza yang melibatkan pihak lain bukan hal baru bagi Jepang. Tepat setahun lalu, Menteri Hukum Jepang, Keishu Tanaka yang baru tiga minggu menjabat, mundurdengan alasan sakit meski penyebab sesungguhnya adalah keterlibatan dirinya dengan Yakuza. Kasus ini memukul telak Perdana Menteri waktu itu, Yoshihiko Noda. Skandal ini mula-mula diungkap sebuah majalah Jepang yang menerbitkan tulisan tentang sejarah Tanaka yang terlibat dengan organisasi mafia di negara itu lengkap dengan keterangan saksi-saksi anggota Yakuza. Tanaka memang mengakui dirinya pernah menjadi 'mak comblang' dalam sebuah pernikahan anak Yakuza senior dan ikut hadir dalam pesta mereka. Tapi dia mengaku bahwa pada saat itu, ia tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam lingkungan jaringan Yakuza. Tanaka yang awalnya bersikeras tak mau mundur mengganggap ini sebagai kisah lamayang terjadi 30 tahun lalu. Dia akhirnya mengakuimenerima donasi politik dari perusahaan milik asing selama tahun 2006-2009. Hal ini dilarang undang-undang pendanaan politik Jepang. Tetapi dia berdalih telah mengembalikan uang tersebut. Sampai sekarang meski dilarang, Yakuza masih eksis di Jepang. Juli lalu, seorang perempuan di Jepang menggugat bos organisasi mafia Yamaguhi yaitu Kenichi Shinoda. Perempuan pemilik restoran asal Nagoya ini meminta pengembalian uang keamanan yang telah ia bayar selama 12 tahun terakhir  senilai total ¥10,85 juta (US$109.000). Perempuan pemilik restoran anonim yang tidak disebutkan namanya ini, menggugat lagi-lagi Kenichi Shinoda, kepala gang kriminal Yamaguchi, dengan tuntutan senilai ¥17,35 juta (US$174.200). Pengacaranya menyatakan, ia pernah mencoba tidak membayar di tahun 2008, tapi para anggota gang mengancam akan membakar restorannya. Tuntutan ini adalah tuntutan pertama yang menggunakan undang-undang antiorganisasi kriminal yang direvisi tahun 2008 lalu.Meski aktivitas Yakuza sering menjurus ke kriminal, namun kelompok ini tidak dikatagorikan ilegal. Sehingga tak heran, mereka sering berulah. Nah Loh ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun