Mohon tunggu...
raiqah athirah
raiqah athirah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hanya untuk belajar bersma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila Sebagai Alat untuk Memperkuat Kekuasaan Negara pada Masa Demokrasi Terpimpin

10 Oktober 2024   22:33 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompaspedia-kompas.id

Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memainkan peran penting dalam proses politik dan pemerintahan, terutama selama periode Demokrasi Terpimpin yang dipimpin Presiden Soekarno dari tahun 1959 hingga 1965. Dalam situasi seperti ini, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi bangsa, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan otoritas dan stabilitas politik. 

Latar Belakang Demokrasi Terpimpin:

 Demokrasi Terpimpin muncul sebagai tanggapan atas sejumlah masalah sosial dan politik di Indonesia pada akhir tahun 1950-an. Soekarno mengusulkan sistem pemerintahan baru dengan kepemimpinan yang kuat sebagai akibat dari ketidakstabilan politik, konflik antarkelompok, dan ketegangan sosial. Pancasila digunakan sebagai landasan utama untuk membangun kesatuan dan keselarasan dalam masyarakat yang plural.


Pancasila Sebagai Alat untuk Meningkatkan Kekuasaan Legitimasi Ideologis:

1.  Soekarno menggunakan Pancasila untuk memberikan legitimasi ideologis kepada pemerintahannya. Pemerintah menekankan bahwa Pancasila adalah sumber segala sumber hukum, dan mereka berusaha untuk mengarahkan kebijakan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan penentangan terhadap pemerintahan dan memperkuat persatuan bangsa.

2.Kontrol atas Partai Politik: Dalam demokrasi terpimpin, pemerintah mengontrol partai politik karena dianggap mengancam stabilitas. Pancasila digunakan sebagai dasar untuk menilai tindakan dan orientasi partai-partai tersebut. Hanya partai politik yang menganut prinsip-prinsip Pancasila dapat beroperasi, memperkuat posisi pemerintah 

3.Pembangunan Identitas Nasional: Pancasila membantu menciptakan identitas nasional yang kuat. Nilai-nilai Pancasila disebarkan melalui pendidikan dan propaganda untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan persatuan. Ini penting untuk mengurangi konflik sosial dan meningkatkan dukungan terhadap pemerintah. 

4.Mobilisasi Masyarakat: Pancasila juga digunakan untuk mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan. Dengan mengedepankan semangat gotong royong yang tercermin dalam sila ketiga Pancasila, pemerintah mengajak rakyat untuk berpartisipasi dalam program nasional seperti pembangunan infrastruktur dan program ekonomi. Dengan demikian, pemerintah menciptakan legitimasi sosial untuk kekuasaan yang dia miliki. 

Sebagai kesimpulan dari Demokrasi Terpimpin, Pancasila berfungsi sebagai ideologi dan strategi untuk meningkatkan kekuasaan negara. Dengan memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam berbagai bagian dari pemerintahan dan kehidupan masyarakat, Soekarno berusaha untuk menciptakan stabilitas politik dan mendorong kemajuan nasional. 

Penggunaan Pancasila sebagai alat legitimasi dan mobilisasi menunjukkan betapa pentingnya ideologi ini dalam sejarah politik Indonesia, meskipun ada banyak tantangan dan kritik terhadap penerapan Demokrasi Terpimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun