Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Saham di Masa Endemi, Kenali Baik-baik Fundamental Emitennya

24 Maret 2022   08:49 Diperbarui: 24 Maret 2022   08:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak strategi yang bisa diterapkan dalam investasi saham agar bisa untung. Salah satu strategi investasi saham yang mendatangkan cuan adalah memilih saham-saham dengan dengan fundamental bagus. Emiten dengan fundamental bagus biasanya emiten dengan kapitalisasi besar (big caps) yang cenderung likuid.

Umum diketahui, saham yang fundamentalnya baik itu saham-saham blue chip. Ciri-ciri saham blue chip yaitu perusahaannya dikenal publik, usahanya jelas, produknya laku di pasaran, transparan dan tidak banyak utang.

Bedanya dengan saham gorengan yang fluktuatif, pergerakan kenaikan saham blue chip cenderung lambat tapi pasti. Biasanya, saat sama-sama terkoreksi, saham blue chip bergerak naik lebih dulu begitu pasar saham pulih.

Salah satu saham blue chip di Indonesia adalah BBCA. Secara fundamental PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tenryata membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun sepanjang 2021.

Perolehan laba ini tumbuh 15,8 Persen secara tahunan. Adapun, total aset BCA naik 14,2 persen secara yoy mencapai Rp1.228,3 triliun. Selanjutnya BCA pun optimis dengan dalam pertumbuhan saat Indonesia memasuki endemi.

Optimisme ini diungkapkan Direktur PT Bank Central Asia, Vera Eve Lim di acara EMITALK BBCA "The Bluest Chip" yang diselenggarakan oleh PT Indo Premier Sekuritas dengan moderator Head of Research PT Indo Premier Sekuritas, Jovent Muliadi beberapa waktu yang lalu.

Vera Eve Lim menegaskan optimisme pertumbuhan BCA tertopang dengan PPKM yang terus diturunkan sehingga membuat mobilitas kembali normal. Apalagi jelang puasa dan Idul Fitri, mobilitas yang baik akan meningkatkan komoditas.

Seiring dengan kenaikan harga-harga komoditas, debitur korporasi juga butuh modal kerja besar dan juga untuk operasional sehari-hari.

Jelang Lebaran, industri butuh modal kerja besar, kayak industri makanan dan minuman.

"Mudahan-mudahan memasuki April, mobilitas di seluruh Indonesia semakin normal. Kita optimis Indonesia akan ditopang dengan mobilitas yang baik. Indonesia bisa ekspor dan harga komoditas yang meningkat juga telah membuat Rupiah tetap stabil."

Dengan optimisme pertumbuhan ini maka investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas, terkhusus di emiten dengan fundamental yang bagus, telah menjadi sebuah kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun