Di  saat dan jelang tanggal muda, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di awal perdagangan Rabu, 25 September 2019. Di awal pembukaan IHSG melemah 41,65 poin atau 0,68% ke 6.095,75.
Sektor-sektor yang mengalami pelemahan terdalam adalah industri dasar (turun 1,04%), keuangan (turun 0,85%), dan manufaktur (turun 0,89%). Penurunan IHSG sendiri tak dapat dipungkiri terdampak kondisi bursa saham global dan regional.
Secara global bursa saham Asia juga berguguran terseret tren penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan AS. Politik global menjadi pemicunya.
Saham Asia rontok oleh isu penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump oleh DPR AS dan pidato Trump di sidang PBB yang kembali menyerang China.
Harga saham yang sedang turun memang membuat panik beberapa investor, namun kekhawatiran itu tidak perlu berlebihan (panic selling) karena saat harga-harga saham turun ada dua hal yang bisa dilakukan.
Saat saham-saham memerah menjadi saat tepat untuk membeli saham-saham bagus yang sedang turun harganya. Saham-saham yang sedang terkoreksi justru menjadi peluang emas untuk mendapatkan profit atau cuan, yaitu dengan membeli saham-saham baru yang sedang turun dan berpeluang naik di masa-masa mendatang.
Selain itu, saat harga-harga saham turun, adalah saat yang tepat bagi investor untuk menambah koleksi saham yang sudah dimiliki.
Namun, di tengah kondisi pasar saham yang kurang stabil saat ini, tentu saja ketenangan perlu diimbangi dan diciptakan dengan pengamatan yang cermat terkait kondisi pasar.
Investasi saham dalam kondisi yang tak menentu, tentu perlu dilakukan di platform yang update dengan informasi terkini, semisal IPOTSTOCK. Selain menyediakan kenyamanan investasi saham secara online dengan teknologi tools modern, fitur-fitur analisis andalnya dilengkapi distribusi berita dan informasi riset yang komprehensif. Investasi saham pun tetap jalan.
So, setelah gaji di tangan teriring keruntuhan IHSG, tak ada salahnya mengikuti kata orang bijak: di tengah koreksi besar pasar saham, kepanikan perlu dialihkan menjadi kesempatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H