Saat puasa adalah saat untuk bertobat, salah satunya bertobat dari kebiasaan boros-borosin duit untuk hal-hal yang konsumtif. Namun faktanya, bertobat dari berosin duit saat puasa itu bukan perkara mudah.
Bukan hal baru, saat puasa banyak dari kita justru makin konsumtif. Pengeluaran saat puasa kadang justru lebih membengkak dibanding hari-hari biasanya. Keuangan saat puasa justru amburadul.
Kalau kita telisik, beberapa faktor penyebabnya adalah ketidakmampuan mengelola keuangan secara cermat. Uang yang dimiliki tidak dikontrol dengan baik. Yang ada hanyalah bagaimana memenuhi keinginan jasmani yang sifatnya kenikmatan sesaat.
Contoh nyata kebiasaan pemborosan duit saat puasa, yakni penyiapan menu buka puasa yang tergolong istimewa dibanding hari-hari biasanya. Ketidaksanggupan kebanyakan kita adalah menolak setiap ajakan bukber (buka bersama) dari teman dekat, sahabat, hingga rekan-rekan kerja.
Alhasil, duit pun bocor kemana-mana mengikuti setiap acara bukber yang tak jarang dilakukan di kafe dan restoran yang mahal. Tahu-tahu kita pun mengalami krisis keuangan.
Kalau biasanya gaji mulai menipis saat seminggu sebelum gajian lagi maka di bulan Ramadhan ini bisa jadi lebih parah meski puasa baru berjalan dua minggu duit bisa jadi sudah kering-keronta.Â
Berikut ini beberapa penyebab krisis keuangan di masa puasa:
1. Berbuka secara berlebihan
Ada berbagai menu makanan yang dijajakan saat bulan puasa. Rata-rata menu yang dijajakan sangat menggugah selera, apalagi di saat jelang buka puasa. Ditemukan dan dibeli dengan mudah bubur sumsum, kolak biji salak, es campur, hingga makanan berat lainnya. Menu-menu buka puasa ini tak jarang membuat khilaf. Secara biologis lidah dan perut tergoda untuk menyantap menu-menu spesial tanpa ingat lagi kondisi keuangan.
2. Sering Berbuka Puasa di Luar Rumah
Ajakan bukber (buka bersama) teman, sahabat hingga teman dekat yang datang bertubi-tubi berpotensi membuat keuangan bobol. Duit pun terus dirogoh lebih dalam hingga kering-keronta. Kata silaturahmi membuat banyak dari kita sulit untuk menolak setiap ajakan bukber.
3. Tidak Membawa Bekal
Kebiasaan membawa bekal dari rumah saat bekerja, namun ditiadakan saat masa puasa dan memilih mengeluarkan uang untuk membeli menu berbuka puasa, berpotensi menguras duit dibanding hari-hari biasanya. Apalagi, kalau hal ini tidak dibudgetkan dengan matang. Oleh sebab itu, tetap membawa bekal untuk buka puasa tidak ada salahnya karena dengan begitu uang akan tetap terjaga. Begitu juga untuk menu sahur yang tak harus membeli, tetapi diakali dengan masak sendiri
4. Terbuai THR
THR yang didapatkan setahun sekali kerap disalahgunakan untuk hura-hura atau foya-foya dan memenuhi gaya hidup, mulai dari bukber yang berlebihan di atas.