Oligarki juga sering melibatkan korupsi dalam politik. Kelompok oligarki yang kaya dan berkuasa memanfaatkan kekayaan dan kekuasaan mereka untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan politik sesuai dengan kepentingan pribadi mereka. Praktik ini merusak integritas sistem politik dan melanggar prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam demokrasi.
Dalam sistem demokrasi, oligarki merupakan fenomena yang mana kekuasaan politik terkonsentrasi pada sekelompok kecil individu yang mempunyai kekayaan dan pengaruh yang signifikan.Â
Dalam kondisi ini, uang memainkan peran penting dalam mengendalikan proses politik dan kebijakan pemerintahan. Oligarki mempunyai dampak negatif terhadap demokrasi, seperti ketidaksetaraan politik, korupsi, pengaruh kebijakan yang terdistorsi, dan hilangnya kepercayaan publik. Fenomena ini melanggar prinsip-prinsip dasar demokrasi yang berlandaskan pada kesetaraan, partisipasi, dan keadilan.
Korupsi dapat terjadi di negara demokrasi---termasuk Indonesia---yang rentan terhadap pengaruh oligarki. Pada saat kekuasaan dan kekayaan terkonsentrasi pada sekelompok kecil individu atau kelompok oligarki, mereka dapat memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi melalui korupsi.Â
Dalam hal ini, oligarki menggunakan pengaruh politik dan kekayaan mereka untuk memperoleh kebijakan yang menguntungkan diri sendiri, seperti mendapatkan kontrak bisnis menguntungkan, akses istimewa ke sumber daya, atau menghindari penegakan hukum yang adil.
Korupsi yang dilakukan oleh oligarki dapat merusak integritas sistem politik, merugikan kepentingan masyarakat luas, dan menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Hal ini juga menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga demokrasi.Â
Di Indonesia, ada fenomena yang disebut "gurita oligarki" dalam politik. Ini mengacu pada kekuasaan politik dan ekonomi yang terkonsentrasi di tangan sekelompok kecil orang kaya dan berpengaruh di negara tersebut.Â
Adapun beberapa ciri gurita oligarki dalam politik Indonesia, seperti keterkaitan bisnis dan politik, yakni oligarki di Indonesia sering kali memiliki keterkaitan erat antara kepentingan bisnis mereka dan partisipasi politik. Mereka dapat memanfaatkan posisi politik mereka untuk mendapatkan kontrak bisnis atau keuntungan ekonomi lainnya. Sebaliknya, kekayaan mereka juga memberikan pengaruh yang besar dalam dunia politik
Dominasi partai politik, oligarki sering mendominasi partai politik di Indonesia. Mereka dapat mengendalikan struktur partai, pemilihan calon, dan keputusan politik yang diambil. Oligarki juga sering memiliki hubungan yang kuat dengan elit politik dan memanfaatkannya untuk mempertahankan kekuasaan dan keuntungan mereka.Â
Pengaruh media massa, oligarki dalam politik Indonesia memiliki akses yang signifikan ke media massa. Mereka dapat menggunakan kepemilikan media untuk mempengaruhi opini publik, mengendalikan narasi politik, dan mempromosikan kepentingan mereka. Pengaruh media ini sering menjadi alat politik yang kuat dalam tangan oligarki.Â
Korupsi dan nepotisme, oligarki sering terlibat dalam praktik korupsi dan nepotisme di Indonesia. Mereka dapat memanfaatkan kekuasaan politik dan sumber daya ekonomi untuk mendapatkan keuntungan pribadi, seringkali dengan mengorbankan kepentingan publik. Praktik korupsi ini merusak integritas institusi dan melemahkan demokrasi.Â