Mohon tunggu...
Raihan Muhammad
Raihan Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menggiring Bola Keadilan: 20 Tahun Perjalanan Mahkamah Konstitusi

6 Juli 2023   20:58 Diperbarui: 6 Juli 2023   21:38 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi foto ketika penulis diundang ke acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Ngopi Bareng Courtizen pada 22 Juli 2022. Foto: dok. pribadi

"Priiiiiit," bunyi peluit panjang yang ditiup oleh wasit di lapangan sepak bola. Meskipun ukurannya kecil, peluit ini mempunyai peran penting dalam menentukan jalannya pertandingan sepak bola. Fungsinya meliputi memberikan tanda dimulainya pertandingan, indikasi pelanggaran, hingga penanda berakhirnya pertandingan.

Sepak bola, sebagai olahraga yang sangat dicintai oleh mayoritas penduduk di muka Bumi--termasuk masyarakat Indonesia--memiliki kesamaan dengan negara. Olahraga ini bisa kita maknai sebagai miniatur negara karena terdapat banyak elemen dalam permainan "si kulit bundar" yang mencerminkan dinamika kehidupan di suatu negara.

Ilustrasi sepak bola. Foto: EFKS/Shutterstock
Ilustrasi sepak bola. Foto: EFKS/Shutterstock

Pertama, dalam sebuah tim sepak bola mirip dengan suatu negara karena mempunyai struktur yang terorganisir. Ada pelatih yang bertindak layaknya pemimpin negara, memimpin tim, serta merumuskan strategi. Para pemain mewakili warga negara, masing-masing dengan peran dan tanggung jawabnya sendiri. 

Kedua, peraturan dalam sepak bola mewakili hukum yang ada dalam negara. Wasit dalam permainan ini mirip dengan sistem penegakan hukum di sebuah negara, mereka memastikan semua pemain mematuhi peraturan dan menerapkan hukuman jika ada yang melanggar.

Ketiga, sepak bola melibatkan kerja sama tim dan solidaritas, mirip dengan bagaimana warga negara mesti bekerja sama untuk keberhasilan dan kemajuan negaranya. Dengan pelbagai daya dan upaya, sebuah tim menginginkan kemenangan dalam sebuah pertandingan. Hal ini juga sama dengan negara yang ingin mencapai tujuannya.

Keempat, perjuangan dan kompetisi dalam sepak bola bisa mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh negara, seperti ekonomi, politik, dan masalah sosial. Akhirnya, kemenangan atau kekalahan dalam sepak bola dapat mencerminkan sukses atau kegagalan sebuah negara dalam menghadapi tantangan tersebut. 

Sehingga, tidak berlebihan jika mengatakan bahwa sepak bola merupakan miniatur negara karena mencerminkan banyak aspek dari struktur dan dinamika negara.

Kemudian, sebagai miniatur negara--asumsikan negara Indonesia--wasit dalam pertandingan sepak bola bisa diasumsikan sebagai Hakim Konstitusi yang bertugas di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI), yang mana Mahkamah Konstitusi memiliki fungsi dan peran utama, yakni sebagai penjaga Konstitusi supaya tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum. 

Selayaknya wasit yang memastikan semua pemain mematuhi aturan permainan, Hakim Konstitusi juga punya tugas yang serupa dalam konteks hukum dan negara. MKRI memegang peran penting sebagai penjaga konstitusi untuk memastikan bahwa semua hukum dan kebijakan di negara ini sejalan dengan prinsip-prinsip konstitusional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun