Tahun 1978...Jalan toll jagorawi dibangun oleh kontraktor asing, waktu itu saya masih sekolah dasar dan tinggal di kp makasar..jalan ini dibuat dengan sangat bagus dan rapih serta mulus...pondasinya mungkin sangat kuat...aspal yang dipakai juga sangat bagus...
Beberapa tahun kemudian jalan2 ini karena lalulintas yang makin meningkat kemudian dilakukan pelebaran jalan...awalnya dari 2 jalur menjadi 3 jalur masing2 kanan kiri..jadi total 6 jalur...sekarang sudah menjadi 8 jalur di luar bahu jalan... ketika pelebaran jalan ini dilakukan...kontraktornya adalah......ga tau saya apakah dari dalam negeri atau luar negeri...dan biayanya tettunya sesuai dengan standar dari awal jagorawi ini dibuat? ( bener nggak?).
Sekarang..coba rasakan jalan jagorawi ini...coba rasakan ketika anda memakai 2 jalur paling kanan, lalu pindah ke jalur 1 dan 2 disebelah kirinya...terasa perbedaannya. Jaur 3 dan 4 atau jalur cepat atau jalur yang dibuat dulu itu terasa sangat mulus..jarang terjadi aspal mengelupas...tidak terasa ada golombang karena jalan yang tidak rata...tetapi jalur 1 dan 2...wow banyak aspal yang mengelupas...terdapat lobang2 kecil..yang mengganggu lajunya kendaraan.
Saya hanya ingin berbagi..bagaimana kita membangun jalan di banding orang asing membangun jalan. Mungkin waktu perusahaan kita dapat kontrak di luar negeri...hasilnya akan sama dengan kontraktor asing membangun jalan di jagorawi ini. Lalu..kenapa sebagai perusahaan lokal ketika membangun jalan toll ditanah air sendiri tidak sesuai standar ( bener nggak sih ) sehingga kualitas jalan kurang bagus. just for sharing saja..thanks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H