Mohon tunggu...
Ahmad Aditya
Ahmad Aditya Mohon Tunggu... -

Seorang muda pengikut pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sandiwara Hidup

15 Desember 2018   01:08 Diperbarui: 15 Desember 2018   01:11 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik berganti menit
Jam-jam lesap ke hari
Hari tenggelam dalam bulan
Bulan menyerah pada tahun

Inilah waktu
Berputarlah semestinya
Inilah hidup
Berlakulah seharusnya

Kita sejatinya pemeran
Pementasan Opera dunia
Penyaji teater kenyataan
Sanggar seni kehidupan

Maka berlatihlah tuan dan puan
Cerita-cerita sulit Tuhan persiapkan
Panggung-panggung megah Tuhan sediakan
Insan-insan hebat Tuhan ciptakan

Maka bersabarlah tuan dan puan
Penat lelah jangan hiraukan
Hambatan lawan perlahan
Akhir bahagia menunggu; segan

-dit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun