Setelah resmi menjalani bisnis kuliner selama tiga bulan, Gultik 33 Kota Baru telah menjadi sorotan bagi para pecinta kuliner di Yogyakarta yang hobi mencicipi makanan tradisional dengan sentuhan modern. Dengan suasana yang nyaman dan desain yang modern, tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin menikmati gultik sambil bersantai.Berbeda dengan pedagang gultik lainnya yang masih menggunakan gerobak topang atau warung, Gultik 33 mengusung konsep food truck, tidak hanya menawarkan kesan segar tetapi juga meningkatkan nilai estetika pada tempat kulinernya.
      Di tengah-tengah kota Yogyakarta, Gultik 33 berhasil menempatkan diri sebagai salah satu spot kuliner terbaik anak muda kekinian.Lokasinya yang strategis dekat dengan area anak muda untuk bersantai dan nongkrong membuat tempat ini semakin populer. Terletak tepat di depan Gereja Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta City, Gultik 33 buka dari pukul 20.00 hingga 01.00 untuk hari Senin hingga Jumat, dan 20.00 hingga 02.00 untuk hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung dapat merasakan nuansa santai dan hangat saat menikmati hidangan lezat dalam lingkungan yang nyaman. Respon pengunjung terhadap Gultik 33 sangat positif. Banyak yang mengapresiasi kebersihan dan pelayanan ramah dari penjual serta karyawan di sana.
      Menu utama Gultik 33 melibatkan berbagai jenis lauk-pauk klasik seperti gulai sapi, gulai ayam, telur rebus, dan gulai kikil. Selain itu, ada beberapa opsi tambahan seperti tahu bacem, tempe goreng, lumpia sayur, dan sate-satean yang menambah variasi rasa bagi pelanggan. Virginia Katrin Kaeng, pemilik Gultik 33, menyatakan bahwa makanan gultik sangat cocok untuk makanan malam dengan porsi kecil yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Harga makanan di Gultik 33 juga terbilang sangat murah dengan kisaran Rp10.000 hingga Rp17.000 saja.
      Konsep food truck yang digunakan merupakan salah satu faktor penting yang membuat Gultik 33 begitu istimewa. Virginia menjelaskan bahwa mereka memilih food truck agar mudah diingat dan estetik; suaminya memiliki koleksi mobil dan motor antik yang menjadi inspirasi desainnya. Hal ini tidak hanya menambah daya tarik visual tetapi juga memberikan kesan kekinian pada setiap kunjungan. Selain keindahan eksterior, interior Gultik 33 pun didesain dengan hati-hati untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi setiap pelanggan. Desain modern dan minimalis membuat tempat ini terlihat elegan tanpa harus melepaskan identitas aslinya sebagai restoran gultik. Keberanian dalam menghadirkan konsep baru kepada pasar lokal ternyata membawa dampak positif yang besar; bukan hanya wisatawan lokal tetapi juga turis mancanegara mulai tertarik akan hal ini. Virginia menambahkan bahwa harapannya adalah untuk terus memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi semua pelanggan mereka.
      Dengan demikian, Gultik 33 Kota Baru tidak hanya sebuah tempat makan biasa melainkan simbol evolusi kuliner Indonesia yang dinamis dan adaptif. Konsep food truck yang inovatif serta menu variatif dengan harga terjangkau menjadikannya pilihan menarik bagi pecinta kuliner di Yogyakarta. Siapa tahu, esok hari Gultik 33 akan menjadi ikon kuliner nasional yang patut dibicarakan oleh banyak orang, menunjukkan bahwa kuliner Indonesia mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya sebagai warisan budaya yang kaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI