Seperti yang kita ketahui bahwa deforestasi, atau penggundulan hutan, merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global yang saat ini terjadi. Fenomena ini terjadi ketika hutan yang seharusnya berfungsi menyerap karbon dioksida di udara, ditebang secara besar-besaran. Setiap tahun, jutaan hektar hutan hilang akibat aktivitas manusia, seperti perluasan lahan pertanian, pembangunan gedung-gedung, serta eksploitasi sumber daya alam. Sayangnya, tindakan ini memberikan dampak besar terhadap kenaikan suhu global.
Hutan memiliki peranan penting dalam menyerap karbon dioksida (CO) yaitu salah satunya gas rumah kaca yang paling berkontribusi pada pemanasan global. Melalui proses fotosintesis, pepohonan menyerap air dan karbon dioksida dari atmosfer kemudian menyimpannya dalam bentuk biomassa dan menghasilkan oksigen. Tetapi ketika hutan ditebang atau dibakar, maka tidak ada lagi yang mampu menyerap karbon. Sehingga karbon dilepaskan kembali ke atmosfer kemudian memerangkap panas dan meningkatkan suhu bumi.
Dampak dari deforestasi ini juga dapat mengurangi kemampuan bumi untuk mengatur iklim. Hutan juga berperan dalam siklus air melalui proses transpirasi, di mana uap air dilepaskan dari tumbuhan ke atmosfer, membantu pembentukan awan dan curah hujan. Hilangnya hutan dapat mengganggu siklus ini, menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, perubahan pola cuaca yang ekstrem dan krisis air dikarenakan kurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air. Dampak ini tidak hanya memperparah pemanasan global tetapi juga mengancam ketahanan pangan dan kehidupan manusia.
Sayangnya, beberapa orang membenarkan kegiatan ini dengan alasan ekonomi. Namun, jika deforestasi ini kita biarkan saja, dampak pemanasan global yang diakibatkan akan jauh lebih merugikan, baik secara ekonomi maupun ekologi. Seperti hujan ekstrem, gelombang panas, kenaikan permukaan air laut, mencairnya es di kutub dan berkurangnya keanekaragaman hayati merupakan beberapa dampak nyata yang sudah kita rasakan akibat meningkatnya emisi karbon.
Untuk itu, upaya pelestarian hutan harus menjadi prioritas untuk kita bersama. Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak deforestasi yaitu penanaman kembali hutan (reboisasi), penghentian pembakaran liar, dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan melalui edukasi mengenai pentingnya hutan bagi kehidupan dan upaya mitigasi perubahan iklim.
Sebagai mahasiswa, kita memiliki peranan penting untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan. Kita bisa memulainya dari hal kecil, seperti mendukung produk yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan kertas, mengedukasi masyarakat tentang dampak deforestasi dan mengkampanyekan pentingnya pelestarian hutan melalui media sosial dan seminar, serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan seperti menanam pohon dan rehabilitasi hutan. Mengatasi masalah deforestasi ini bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab semua pihak, baik dari pihak pemerintah, korporasi maupun masyarakat. Sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki peluang besar untuk memberikan dampak positif melalui pendidikan, advokasi, dan tindakan nyata. Dengan kerja sama global dan kesadaran kolektif, deforestasi dapat ditekan, dan dampak pemanasan global dapat diminimalkan. Tanggung jawab ini bukan hanya tentang menyelamatkan bumi, tetapi juga menjaga masa depan bagi generasi berikutnya. Oleh karena itu, tindakan nyata untuk menghentikan deforestasi adalah keharusan, bukan pilihan. Jika kita tidak bertindak sekarang, kerusakan yang terjadi mungkin akan menjadi irreversibel. Maka dari itu, marilah mulai bertindak sekarang, karena masa depan bergantung dengan apa yang kita lakukan hari ini.
Kesimpulan
Hutan berperan dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer, tetapi apabila pohon-pohon ditebangi secara besar-besaran. Maka, tidak ada lagi yang akan menyerap karbon dioksida ini. Sehingga dapat mengakibatkan suhu bumi meningkat. Jika deforestasi ini terus terjadi maka, akan ada banyak sekali dampak yang akan kita rasakan bahkan generasi mendatang pun juga akan terkena dampak ini. Untuk itu marilah kita mulai peduli terhadap pelestarian hutan sehingga bumi ini bisa tetap layak untuk dihuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H