Mohon tunggu...
Raimundus Minggu
Raimundus Minggu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nangaroro

Nagekeo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Kinde, Wolowae, Nagekeo

25 Februari 2021   02:08 Diperbarui: 25 Februari 2021   02:27 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BEKERJA SAMBIL BERWISATA DI MASA PANDEMI C19

Pulau Kinde Tempat yang baru menawarkan panorama indah dengan hamparan pasir putih dan bukit yang eksotik, dari pulau ini tatapan kita lepas jauh memandang hamparan bebukitan Gunung Kinde di wilayah Pulau Flores dan hamparan Hutan Mangrove di teluk kaburea lengkap dengan Fauna salah satunya Kelelawar, tapi sayang pulau kinde ini tutupan Vegetasinya kurang dari 5 %.

Jumat tanggal 5 Februari  2021 merupakan hari bersejarah untuk Pulau Kinde, pagi2 pukul 8.00 WITA Bupati Nagekeo Yohanes Donbosco Do, Romo Paulus Bhongu, Kadis Lingkungan Hidup Marsel Muda, Camat Wolowae, Kapospol Wolowae, Babinsa, Kepala Desa Tendatoto dan Tendakinde, Kru Yayasan Puge Figo, OMK Paroki Wekaseko beserta para pencinta lingkungan hidup Media Masa, rombongan sejumlah 60 Orang berkumpul di pantai Kaburea Menantikan perahu motor yang akan menepi ke bibir pantai Kaburea (kebetulan wilayah ini belum memiliki dermaga)

Sambil menunggu spontanitas Bapak Bupati ayo kita angkat anakan yang ada di mobil pic up, (memang agak langkah orang nomor 1 Nagekeo mengampil peran sebagai pekerja seharusnya jabatan ini adalah jabatan yang tangannya tdk boleh kotor kenah tanah atau lumpur) ternyata semua yang ada disitu sama sama angkat anakan Kelapa, Asam, Kembur, Kupe sekitar 400 anakan dukungan dari Yayasan Puge Figo, ternyata dalam waktu yang tidak lama semua anakan termuat di perahu motor yang ukuran agak kecil atau Kelong sapaan akrab orang Kaburea dan siap meluncur ke Pulau Kinde dengan 10 orang rombongan.

Perahu motor sudah menepi tapi sayang terlalu dangkal akhirnya berlabuh 50 meter dari bibir pantai. Solusinya adalah menggunakan perahu kecil dengan sekali  muat 8 orang untuk bisa naik di perahu yang dapat memuat penumpang kurang lebih 50 orang. Tidak lama semua rombongan sudah numpang di perahu tersebut dan tepat pukul 9.00 Wita siap meluncur ke Pulau Kinde Tersebut.

Berlayar menggunakan perahu yang keseharian berfungsi sebagai Bagan tangkap ikan dengan tali temali sayap kiri kanan seakan menggunakan kapal induk (penasaran silakan berkunjung ke pulau kinde) Salah satu rombongan menanyakan berapa lama kita berlayar menuju Pulau Kinde, saya menjawab nti kita  tiba baru kita bias mnentukan lama waktu perjalanan, (dalam hati saya tergantung specc perahu kalau Spit Boat pasti beda waktunya)

Hempasan ombak ke lambung perahu (lagi musim Barat kata kru perahu,  memang terasa kencang angin dan gelombang) tdak menyurut nahkoda perahu untuk terus mengarahkan kompas ke pulau kinde menyusuri sepanjang teluk kaburea. Memang indah pemandangan dari arah laut, hamparan padang safana Kedi Kinde dan bentangan hutan Mangrove sepanjang pantai dari kejauahan kita dapat melihat kelelawar bergelatungan di Pohon bakau Jenis Rhisophora Macrunata atau Bahasa W ekaseko tenge, pasir putih, batu merah dan banyak lagi spot wisata lainnya. 

Sesekali rombongan dapat melihat ikan di kedalaman air laut yang tambak  Biru warna yang indah karena tidak pernah mata melihat sampah atau plastic dalam air, mungkin banyak orang mengatakan wilayah ini masih perawan belum tercemar. Dari kejauhan mata memandang pulau kinde Nampak hamparan pasir putih sungguh indah pengen secepatnya perahu dpat menepi ke bibir pantai pasir Putih Kinde.

Tepat pukul 9.30 WITA perahu dapat menepi dengan mulus, jangkar telah diturunkan dan satu persatu rombongan turun menuju Pulau Kinde, Nampak semua rombongan wajah sumringah gembira karena telah tiba di tempat yang baru.

Kegiatan launcing penanaman perdana oleh Bupati Nagekeo di damping Kepala Dinas Lingkungan Hidup disaksikan rombongan bersama Romo Paulus Bhongu memperciki air berkat tanda memohon sang Pencipta agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dan bermanfaat untuk banyak orang. Selanjutnya semua rombongan mengambil peran menanam semua anakan di hamparan bawah sekitar 1,5 Ha, anakan yang di tanam sejumlah 400 pohon.

Menurut Bupati Nagekeo dengan menanam kita sudah memberi kehidupan yang baru, Masyarakat hidup, pariwisata hidup, dan bupati merasa gembira karena ada mitra Yayasan Puge Figo yang sudah ambil bagian  kegiatan pengijauan di pulau kinde. Harapan untuk kedepan terus galakan kegiatan penghijauan di Wilayah Nagekeo (kegiatan ini merupakan tindak lanjut pertemuan) Pimpinan Yayasan Puge Figo Ketua Bpk Emanuel DJomba, Sekretaris Yayasan Richard Hardisono dan Pembina Yayasan Bpk Nao Cosme Remon. Hal senanda disampaikan Romo Paulus Bhongu merupakan Perintis memperkenalkan pulau kinde ke berbagai kalangan termasuk pihak pariwisata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun