Mohon tunggu...
raisya saahab
raisya saahab Mohon Tunggu... -

wholeheartedly sincere it's hard but I'm sure I can certainly

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tenang di Sana yaa Jidd Saidi:')

8 September 2010   03:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pagi ini tanggal 7 september masih dalam suasana puasa.  pagi ini aku menyantap sahur tanpa kehadiran bunda dirumah, aku saur hanya bersama ayah dan kedua adikku. pada saat itu bunda sedang tidak berada dirumah. yapp! bunda sedang berada dirumah sakit RSPAD menemani enjid yang sudah beberapa hari dirawat melawan penyakit yang telah dideritanya selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan. bunda menginap dirumah sakit bersama mami begitu panggilan ku untuk nenek. menyantap saur tanpa kehadiran keluarga yang tidak lengkap memang mengurangi semangatku menyantap saur. setelah menghabiskan aku kembali ke kamar untuk tidur. pada malam itu aku memang tidak bermimpi, mimpi ku terasa sangatlah gelap gulita tidak ada satupun gambaran yang kulihat. tepat pukul 6.00 pagi aku terbangun oleh panggilan mba yg mengetuk pintu dan saat kubuka pintu kamar 'teh kata ayah enjid meninggal' sangat kaget perasaan ku saat itu aku masih tidak percaya. aku langsung kebawah menuju kamar ayah. aku masih tidak menyangka namun itu memang benar terjadi. enjid yang tidur dan tertidur untuk selama-lamanya pergi meninggalkan kami semua pada pukul 5.55wib. ayah langsung menyuruh aku dan adik-adikku bergegas mandi dan berpakaian muslim. selagi menunggu bunda, mami dan jasad alm enjid aku membantu-bantu ayah mba dan saudara/i, keluarga, tetangga yang berdatangan kerumahku untuk membantu mempersiapkan segala jenis sesuatu untuk tahlilannya. camera dslr canon telah ku gendong disebelah kanan. tidak berapa lama pukul 8.30 bunda dan mami datang mereka menangis tanpa sadar, dan mereka sesampai dirumah sempat pingsan. alm enjid pun datang yg telah tertutup kain berwarna putih. aku yang telah siap dengan camera ku tergetar hatiku untuk menangis namun aku harus kuat aku tidak mau enjid sedih disana melihat kami menangisinya. bunda memang sudah bilang semua cucu-cucu enjid agar duduk di dekat jasad almarhum sambil membaca yasin aku farrel adit ersya fasya meneteskan air mata. cucu enjid sebenarnya ada 10 namun selain dari kami berlima mereka masih kecil dan belum bisa membaca. beberapa jepretan telah ku ambil sejak kedatangannya dirumah.

setelah sampai banyak tetangga dan keluarga yang makin banyak berdatangan melayat membacakan yasin dan menguatkan mami agar tabah menerima ini semua. sebelum enjid dimandikan ayah yang berbicara dengan menggunakan mic memberitahukan agar kepada keluarga anak-anak cucu-cucu  dll agar berkumpul karena enjid akan dimandikan, ayah bilang saat setelah dimandikan tidak ada lagi yang meneteskan air mata, dan menyentuhnya karena enjid setelah dimandikan telah dalam keadaan suci. kami semua berkumpul bergantian mencium kening enjid, dan meneteskan airmata yang yakin kutaklagi meneteskannya. beberapa jam setelah dimandikan ustad pun yang memang telah berada dirumah ku sejak pagi tadi, mengumpulkan keluarga besarku untukmelaksanakan solat jenazah yang akan dilaksanakan oleh anggota keluarga saja. adzan dzuhur berkumandang dan kami semua yang saat itu telah berada di masjid sumarah at-taqwa perumahan bermis kelapa gading. bersama keluarga besar, tetangga, dan jamaah lainnya yang berada dimasjid kami sama-sama melaksanakan solat dzuhur berjamaah, dan setelahnya melaksanakan solat jenazah. setelah disolatkan ada beberapa ucapan dari pak ustad, ayah menggunakan mic mengucapkan duka cita bela sungkawa dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk mereka yang telah membantu doa solat mempersiapkan tahlilan dll untuk enjid. setelah itu enjid akan dibawa menuju TPU layur rawamangun menggunaka ambulance masjid sumarah. yang didalam nya terdapat bunda mami om budi pas ustad dll. mobilmobil pengiring telah berbaris rapi dibelakang ambulance beberapa motor telah siap juga mengawal ambulance sampai ke tempat pemakaman. tadinya aku akan naik mobil bersama ayah namun mobil ayah yang memang berada didepan sekali jadi aku tidak bisa mengejarnya, aku dan mba diaz dan om ipul berjalan cepat menuju mobil hmm entah itu mobil siapa yg kita tumpangi hehehe. yang penting kami sampai di TPU. mobil om dadan memang cukup berada di belakang walau dibelakangnya lagi masih ada mobil sepupu dan tetanggaku. sesampai di tpu memang sedikit telat, bahwa alm enjid telah berada di dalam liang lahat. aku yang masih menggendong dslr langsung jeprat jepret moment ini. bersama om (hm om siapa ya itu photographer juga iya menggunakan slr nikon keluaran lama yang sangat besar) membantu aku mengambil posisi untuk mengambil jepretan yang bagus. sempat berlinang air mata mami bunda, bunda endang, bunda wiwi dan tante-tante om-om sepupu cucu keponakan dll. adzan dan iqomah yang dikumandangkan oleh om koko sangatlah hikmat. makam enjid yang tak jauh dari makam jidah. yap! makam jidah juga berada di TPU layur jidah yang telah pergi terlebih dahulu beberapa tahun yang lalu.

setelah selesai dimakamkan rekan-rekan meninggalkan makam, terkecuali keluarga. karena masih ada satu orang penting yang akan datang. aku memang tidak tahu siapa. emm sepertinya ia adalah seorang jendral, mengenai seragam hijau celananya namun aku tidak tau dia siapa karena seragam bajunya yang tertutup oleh jaket hitam dan beberapa ajudan yang menemaninya ia berjalan menuju makam enjid. tinggi besar dan sedikit bungkuk tapi tetaplah gagah. sesampainya ia bersalaman dengan mami dan anak-anak enjid. mengirimkan doa untuk enjid dan berbincang-bincang. setelah selesai kami semua pergi meninggalkan pemakaman. dan saat berada di pintu pemakaman kami semua mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk jendral tersebut yang telah menyempatkan waktu nya untuk datang ke pemakaman tempat peristirahatan terakhir enjid. kami berjalan pulang menuju rumahku. untuk mengadakan acara tahlilan yang akan dimulai pukul 16.30 wib. dan acara berbuka puasa bersama.

terima kasih untuk semuanya yang telah membaca artikel ini aku tau artikel ini memang kurang kurang kurang dan sangatlah kurang dari kata sempurna karena aku masih berumur 14 tahun dudukdi bangku kelas 3 smp yang belum memiliki ilmu kuat dalam sastra. namun aku berharap kalian bisa mengerti dan memaklumi. terima kasih atas doanya yang telah kalian berikan untuk opa semoga ia tenang disana diterima disisi allah SWT. aminamin ya rabbal alamin! :')

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun