Sering melihat pengedara ugal-ugalan di jalan? atau sering melihat pengedara yang berperilaku agresif di jalan seperti bersikap acuh kepada aturan di jalan? Dan apakah hal itu ada penyebabnya yang membuat pengendara menjadi agresif?
Menurut data kepolisian Indonesia, fakor penyebab rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Data tersebut juga menyatakan bahwa besarnya jumlah kecelakaan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : 61 % kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, 9% disebabkan karena faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan) dan 30 % disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan. Faktor manusia diartikan dengan kemampuan serta karakter pengemudi ternyata menjadi faktor yang berpengaruh dalam keselamatan di jalan raya (Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2017)
Salah satu penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas adalah kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia atau terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi. Karakter pengemudi di jalan cukup beragam yang bisa kita lihat. Salah satunya yang membuat pengemudi lain terganggu dan menjadi potensi terbesar untuk terjadi kecelakaan yaitu pengemudi yang agresif. Aggressive driving merupakan pola disfungsi dari perilaku sosial yang mengganggu keamanan publik.Â
Aggressive driving dapat melibatkan berbagai perilaku berbeda termasuk perilaku membuntuti, mengklakson, melakukan gerakan kasar, mengedipkan lampu jauh di suasana lalu lintas tenang (Houston, dkk., 2003). Hal ini juga ada penyebabnya loh, yaitu menurut Philippe, dkk., (2009) gairah seseorang juga dapat mempengaruhi aggressive driving. Ada dua jenis gairah yang diteliti olehnya, yaitu gairah obsesi dan gairah harmoni.Â
Gairah obsesi adalah gairah dimana seseorang mempunyai dorongan internal yang kuat untuk mengontrol atau mengatur untuk mencapai hal yang diinginkannya, sehingga orang yang memiliki gairah yang obsesi akan sangan mudah terpancing amarahnya ketika ada gangguan terhadap apa yang telah diaturnya, karena orang yang memiliki gairah obsesi tidak mampu mengontrol dorongan didalam dirinya yang sangat kuat. Orang yang memiliki gairah harmoni lebih dapat mengontrol dorongan yang ada di dalam dirinya, sehingga akan cenderung lebih tenang ketika di jalan.
Dapat dikatakan seorang pengendara harus memiliki kematangan emosi agar tidak menjadi pengendara yang agresif. Maka dari itu kepolisian republik Indonesia menciptakan regulasi baru mengenai pengendara yaitu dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), seorang calon pengendara wajib untuk mengikuti tes psikologi. Kebijakan tersebut sudah tertulis dalam Peraturan Polisi Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2021 yang terdapat pada pasal 10 yang mensyaratkan "kesehatan jasmani dan kesehatan rohani" dalam pembuatan SIM. Hal ini merupakan regulasi yang bagus dalam meminimalisir potensi angka kecelakaan di Indonesia.
Dalam pelaksanaan regulasi tersebut, calon pendaftar SIM dapat melakukan tes psikologi di Samsat terdekat, akan tetapi bagi calon pendaftar SIM yang susah untuk melakukan tes psikologi secara offline di Samsat terdekat dan juga baru pertama kali melakukan tes psikologi menjadi sebuah kendala yang nantinya calon enggan untuk membuat SIM. Hal ini dipermudah dengan salah satu aplikasi yang menunjang permasalahan tersebut, yaitu Mentalku. Aplikasi Mentalku adalah sebuah aplikasi untuk tes psikologi berbasis mobile phone yang dapat diunduh di App Store dan Play Store.
Agar lebih dikenal oleh kalangan masyarakat, aplikasi ini akan ada acara peluncuran yang dimana akan dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2023 bertempat di salah satu universitas islam swasta terbaik di Jakarta, lebih tepatnya di Universitas Al-Azhar Indonesia yang terletak di Ruang Auditorium. Pada acara ini terdapat banyak sekali tokoh-tokoh penting yang hadir dalam acara tersebut. Dalam peluncuran aplikasi Mentalku ini guna untuk dapat menimalisir pengedara yang berkarakter agresif di jalan dan angka kecelakaan di Indonesia dapat menurun.
