Kehidupan yang setara merupakan impian semua orang, khususnya perempuan. Namun, perjalanan menuju setara dalam hal gender di Indonesia masih menghadapi berbagai rintangan. Pernikahan dini, kekerasan seksual, serta rendahnya partisipasi perempuan dalam politik merupakan masalah genting untuk dihadapi saat ini. Dalam hal ini, SDG 5, yang berfokus pada kesetaraan gender, menjadi fokus penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak politik.
Universitas Airlangga (UNAIR) dalam komitmennya mengusung berbagai program atau best practice untuk mendukung kesetaraan gender khususnya di lingkungan UNAIR. Pada acara Airlangga SDGs School, yang diselenggarakan pada 21-22 Agustus 2024, diisi pemateri oleh Ibu Rima Firdaus, S.Hum., M.Hum.,. Dijelaskan bahwa best practice yang dihasilkan oleh UNAIR sendiri mendapatkan respon baik di kalangan mahasiswa maupun masyarakat. Hal tersebut meliputi pelatihan wirausaha bagi perempuan khususnya ojek wanita, terdapat beasiswa khusus mahasiswa perempuan di UNAIR, serta hadirnya satgas PPKS UNAIR dalam menangani dan mencegah adanya kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Materi yang diberikan pada hari kedua Airlangga SDGs School ini mendorong semangat dengan melibatkan mahasiswa dalam isu kesetaraan gender yang masih krusial ini untuk lebih peduli di masa depan. Dalam hal ini, UNAIR serta mahasiswanya dapat mengimplementasikan dalam mewujudkan tujuan pada SDG 5 dan mendukung pencapaian kesetaraan gender untuk enam tahun mendatang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H