Setelah melewati masa SMA dan tahun pertama kuliahdengan pandemi COVID-19, para mahasiswa/i angkatan 2021 kini sudah berada di semester 6 atau sudah waktunya menulis tugas akhir atau skripsi. Namun, di luar kebijakan skripsi ternyata ada satu hal yang membuat pusing, yaitu CV. Sudah waktunya kami merasakan medan perang sesungguhnya yang disebut "cari kerja" dengan magang mengawali alurnya. Para mahasiswa semester akhir kini akan memulai kontestasi kecantikkan riwayat pekerjaan dan organisasi demi menarik perhatian lembaga atau kantor impiannya.Â
Pada masa-masa seperti ini, website/akun medsos/aplikasi penyedia template CV pasti sedang panen pengungjung apalagi yang memiliki template ATS friendly. Content creator yang punya pengalaman kerja di tempat impian para Gen Z juga mulai unjuk gigi dengan memberikan nasihat didasari pengalamannya dan pastinya menjadi langganan mahasiswa/i. Akan mulai bermunculan mereka yang merendah sampai ke alam kubur untuk meroket ke langit ke-tujuh dengan perkataan, "Saya hanya aktif di 100 organisasi dan magang di 500 tempat, tidak ada yang lebih." Mereka yang lewat jalur ordal (orang dalem) juga mulai sok peduli dengan masa depan yang padahal bukan karena CV lolosnya, tapi karena atasannya ditelepon papa atau mamanya.
Pastinya akan ada seseorang yang memang tidak punya hati akan memamerkan privilegenya demi mendapatkan doa dan sumpah serapah dari netizen guna menaikkan insight medsosnya. Para cendekiawan cilik pemenang lomba-lomba nasional dari lomba makan kerupuk hingga lomba membangun candi akan bermunculan dari bawah tanah seperti jelangkung yang tidak diundang kehadirannya. Â Lalu, para ahli bahasa serta master dalam olah kata akan timbul sehingga menuliskan majas memanjakan di CV mereka yang padahal hanya satu baris penjelasannya. Jenius-jenius lokal yang mengaku organisasi itu tidak penting akan memulai perdebatan tentang relevansi organisasi dengan kesuksesan (IPK nya 4 hingga 5). Pejabat-pejabat Linkedin dengan skill mencapai 20 dan koneksinya yang sampai ribuan (seleb linkedin) akan datang seperti jagoan kampung sebelah.
Sudah waktunya, mahasiswa semester akhir harus kuat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H