Mohon tunggu...
Raihan Otman Marolop
Raihan Otman Marolop Mohon Tunggu... Lainnya - Sastra, Opini

Seorang mahasiswa. Menulis apa saja untuk mengeluarkan penat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belokkan Pengantar Kepergian

2 November 2022   23:35 Diperbarui: 2 November 2022   23:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam merendah,
jatuh di atas pundak dan dada, tetapi ada di bawah alis dan mata
Hujan pun menyambut hilangnya surya,
menimangku dengan doa agar hari esok dapat menjebakku dalam terik dan sesak

Dan kamu, sayang
Sebentar saja sebelum kau hilang dalam belokan kiri di sebelah sungai yang mengalir deras,
kamu menatapku seperti tak rela dibawa pergi oleh mesin yang tidak mau berhenti
Kamu pulang sebelum temaram bulan berdiri tegak dalam gelapnya bumi,
meskipun hanya sebentar saja sebelum digantikan lagi oleh matahari yang murka

Aku berbalik arah ketika kau sudah ditelan oleh belokan itu, kembali ke kamarku
Lalu mengunci pintu hotel itu dalam sepi, mencari ke mana suaramu pergi
Mengingat jelas jejak manis yang kau tinggalkan di lantai yang dingin ini
Mengenang yang lalu dalam senang dan air mata yang tumpah dalam ringisan yang kamu penjarakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun