Kau bertanya kepadaku sore - sore, "Siapa yang merendah itu?"
Aku diam, kucing jantan kegirangan baru kawin mengeong, "Dia yang malu - malu."
Kau bertanya kedua kali, "Apa yang direndahkan ?"
Dengan merdunya seekor perindu bersiul, "Semuanya."
Kau bertanya dikali ketiga, "Apa tawarannya ?"
Kali ini aku yang menjawab, mendongak kepala, "Hidup."
Lalu kau lenyap, ke mana suaramu ?
Ke mana pertanyaanmu yang tak bernego dahulu ?
Ke mana muncung mu yang monyong kalau berteriak, "Jujur !"
Kini berjalan larut malam, masih sunyi, aku menunggu kau berkicau
Hanya pantulan bayang di layar televsi berbisik, "Aku dikubur tadi siang, bersama harga matimu."