Tahun 2020 memang penuh drama, dari drama demo rakyat mengenai Undang-Undang Cipta Kerja, pandemi Covid-19 yang dianggap konspirasi, hingga kuliah dan kerja yang harus dilakukan secara daring yang berakibat pada rasa bosan muncul. Rasa bosan itu menuntut masyarakat untuk mengisi kekosongan dengan berbagai kegiatan, salah satunya yang baru saja ramai adalah nonton drama Korea.
Semenjak merebaknya pandemi Covid-19, pemerintah menghimbau masyarakatnya untuk stay at home. Maka, faktor tersebut yang mendukung kemunculan fenomena nonton drakor semakin menjamur. Bahkan, masyarakat yang tidak termasuk dalam komunitas penyuka drakor ikut terjun menikmati karya sinema dari negeri ginseng tersebut.
Salah satu drakor yang paling mencuri perhatian masyarakat Indonesia adalah Itaewon Class. Drakor yang dibintangi Park Seo-joon dan Kim Da-mi ini sukses mencuri perhatian seluruh penikmat drama di dunia. Tidak hanya menyediakan alur cerita yang membuat kita merasa penasaran pada akhir cerita, drama ini membawa kita pada realitas-realitas kehidupan yang dianggap tabu dan sangat jarang untuk dibahas, padahal fenomena itu memiliki makna yang dalam apabila dipahami dengan baik. Itaewon Class, menjadi ajang pembuktian bahwa melalui film kita bebas untuk berekspresi. Selain alur cerita, apa saja yang membuat Itaewon Class candu buatmu? Yuk, simak!
- Itaewon Class menyuguhkan alur cerita yang membuat penonton bersemangat dan tidak berhenti berimajinasi. Tokoh utama Park Sae-royi memiliki dendam mendalam terhadap lawan mainnya, Jang Dae-hee, berakibat rasa dendam itu bertumbuh menjadi motivasi untuk membangun sebuah perusahaan makanan yang lebih sukses dari rivalnya. Hal ini mengajarkan pada kita untuk tidak mudah menyerah, tekun, dan percaya pada ambisi yang positif.
- Hubungan cinta segitiga yang memberikan makna pada kita bahwa yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada. Terdengar tragis bukan? Ya, itulah yang akan kamu nikmati dalam kebimbangan perjalanan cinta Park Sae-royi, hatinya yang telah lama terkunci dengan cinta pertamanya, Ah Soo-ah yang diperankan oleh Kwon Nara harus berpindah haluan pada Kim Da-mi sebagai sosok Jo Yi-seo.
- Berani menyuarakan isu LGBT dan rasisme. Jika kamu khidmat nonton drakor ini akan ada beberapa isu yang selama ini oleh masyarakat dianggap tabu dan sangat jarang dikampanyekan melalui film, namun berbeda dengan Itaewon Class. Melalui scene dimana Ma Hyeon-yi yang diperankan oleh Lee Joo Young tertangkap basah sedang di klub malam dan berdandan sebagai sosok perempuan padahal in real life dia adalah laki-laki, akhirnya terbawalah pada suasana konflik mengenai transgender. Scene selanjutnya adalah saat Kim To-ni yang diperankan oleh aktor berkulit hitam dan berdarah Amerika Serikat Chris Lyon saat dilarang memasuki salah satu bar di Itaewon. Hal itu membawa kita pada isu rasisme warna kulit, meskipun masyarakat dunia telah 'gembar-gembor' tentang kesetaraan kulit namun negara sekelas Korea pun masih melakukan tindakan tersebut.
- Banyak fakta menarik dibalik layar! Tak mengherankan jika akhirnya Itaewon Class meraih rating tinggi di Korea, selain mampu memberikan nuansa kota Itaewon yang kekinian dan pusat modernisasi, drama ini menampilkan V BTS untuk mengisi original soundtrack, naskah yang langsung di adaptasi melalui penulis asli Webtoon, sekaligus sebagai drama comeback Park Seo-joon dan debutnya Kim Da-mi dan gemerlap cameo aktor Korea ternama seperti Park Bo-gum.
Apakah masih ragu untuk menjadi tim pecinta drakor? Begitu banyak hal positif yang bisa kita ambil dari sebuah drama, seperti Itaewon Class yang memberikan kita insight bahwa dunia itu amatlah luas. Itaewon Class hanyalah satu dari beribu judul drama Korea yang akan membuatmu candu, jadi tidak ada salahnya untuk kamu membuka hati untuk mulai mencintai budaya luar negeri seperti Korea, asalkan tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H