KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat di lingkungan tertentu dengan menerapkan ilmu yang telah didapat selama jenjang perguruan tinggi. Adanya pandemi Covid19 menyebabkan pelaksanaan KKN tidak dapat efektif seperti tahun-tahun sebelumnya. KKN Back to Village III, artinya sudah masuk ke periode dimana KKN diadakan secara mandiri di lingkungan mahasiswa masing-masing sebagai terobosan kreatif dan adaptif di era pandemi. Kegiatan KKN mandiri ini berlangsung di Kampung Temurejo berada di Kelurahan Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Desa Kembiritan memiliki berbagai wirausaha, salah satunya ialah peternak, baik itu unggas seperti burung dan ayam atau hobbyist ikan hias. Dari sini, kita tentu dapat melihat dari sudut pandang baru yaitu, tentu Sasaran utama dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN Back To Village III) di Kampung Temurejo ini adalah mendampingi mitra dalam menjalankan bisnis budidaya cacing. Maka dari itu, dengan mengusung topik pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid 19, diharapkan dapat memperbaiki keadaan ekonomi di masa pandemi ini. Terlebih lagi, saingan wirausaha di bidang ini masih tergolong sepi.Â
Perencanaan pertama ialah pelaksanaan budidaya. Pelaksanaan budidaya dimulai dengan membuat media budidaya, pembelian bibit, dan perawatan produk hingga dapat dipanen. Target program kedua ialah membuat inovasi kemasan produk. Kemasan untuk produk biasanya hanya menggunakan kantong plastik biasa yang tidak ramah lingkungan. Disini kita mencoba mengganti plastik dengan paperbag buatan tangan untuk kemasan ramah lingkungan. Selanjutnya ialah program pemasaran, menggunakan digital marketing melalui sosial media. Pemanfaatan sosial media diharapkan dapat membuat produk hasil budidaya lebih diketahui oleh masyarakat sebagai calon pembeli, maka dari itu perlu adanya pendampingan agar pemasaran ini berjalan dengan baik. Adanya digital marketing dapat memperluas target pasar dari produk budidaya. Produk diharapkan tidak hanya menggapai masyarakat penggiat unggas dan ikan hias, namun merambah ke berbagai sektor seperti jamu, makanan alternatif, ataupun lolos uji tes laboratorium sebagai bahan obat. Dengan hal ini, diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dan membantu kesejahteraan wirausahawan terutama di masa pandemi covid-19 ini hingga seterusnya. (Raihan Naufal Fauzy Medy/KKN09/Kembiritan/ L. Dyah Puspita WSWW, S.S, M.A.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H